80 Persen Orang Tua Ingin Sekolah Tahun Ajaran 2020/2021 Ditunda
80 Persen Orang Tua Ingin Sekolah Tahun Ajaran 2020/2021 Ditunda
Hasil survei melalui angket yang dilakukan oleh Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti sungguh “mencengangkan”
Setelah dikalkulasi, 80 persen responden yang berasal dari orang tua siswa menolak sekolah dibuka kembali saat tahun ajaran baru.
Update Luwuraya
- Presiden Lantik 961 Kepala Daerah, JFK Ucapkan Selamat untuk Luwu Raya dan Toraja
- Polres Luwu Gelar Apel Operasi Keselamatan Pallawa 2025
- Pemkot Palopo Bantah Ada Anggaran untuk Pilkada Ulang, Legislator Demokrat Sebut PSU Hanya Isu
- Panwaslu Larompong Selatan Juara 1 Kompetensi Video Pengawas Coklit
- HUT PDIP ke-52, DPC PDIP Palopo Gelar Aksi Tanam Seribu Bibit Durian
Rerata orang tua siswa tersebut khwatir meski akan ada aturan new normal yang diberlakukan. Menurut mereka, situasi pandemi belum menentu dan tak dapat dikendalikan.
Berbanding terbalik, hasil survei dari responden anak-anak, rerata mereka mengingingkan untuk bisa kembali ke sekolah.
Retno Listyarti berasumsi, anak-anak diduga jenuh menjalani belajar dari rumah dan inginm kembali dengan kawan-kawannya disekolah.
“Hampir 200.000 orangtua murid berpartisipasi dalam survei ini. Hanya dalam 32 jam sejak saya unggah di Facebok pribadi saya, cukup mengejutkan karena ada 196.000 orang tua lebih, yang mengungkapkan pendapatnya,” papar Retno.
“Jadi Juli dibuka itu mereka keberatan, mereka memberikan beberapa usul di antaranya September atau Desember, nah ini sesuatu yang luar biasa,” tambahnya.
“Tapi murid, kami kan juga nanya sama murid. Ada 9.800 murid yang mengisi, dan uniknya kebalikan. Mereka setuju 80 persen masuk sekolah gitu ya,” kata Retno.
Kemudian, Retno juga mengatakan bahwa pihaknya juga mengambil sampel dari respon para guru.
“Nah guru juga kami tanya, guru itu 60 persen setuju sekolah, tetapi 40 persen tidak,” ujarnya.
Presiden Jokowi sendiri telah mengeluarkan arahan terkait sektor pendidikan di era new normal.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy telah diminta untuk membahas khusus kapan masuk sekolah bersama Kemendikbud.
Muhadjir Effendy mengatakan Presiden Jokowi tidak ingin penerapan new normal di sekolah diterapkan secara grusa-grusu.
Update Seputar Pendidikan
- Upaya Menuju World Class University, UMB Palopo Terima Mahasiswa Baru dari Benua Afrika
- Pj Wali Kota Palopo Hadiri Evaluasi Pembukaan Program Studi Kedokteran Gigi di UMB
- Universitas Muhammadiyah Palopo Kukuhkan Dua Guru Besar di Milad ke-6
- Polres Luwu Umumkan Penerimaan Terpadu Polri Tahun 2025
- Kejuaraan Bola Volly Tingkat Sumbar Resmi di Buka
“Untuk pengurangan pembatasan di sektor pendidikan akan kita godok dulu sematang mungkin. Jadi Pak Presiden wanti-wanti untuk tidak grusa-grusu,” ujar Muhadjir Effendy.
Sependapat dengan saran presiden, Muhadjir Effendy menilai untuk sektor pendidikan memang harus mendapatkan perhatian khusus. 80 Persen Orang Tua Ingin Sekolah Tahun Ajaran 2020/2021 Ditunda.(red)
