banner Bilboard

Bapenda Kota Palopo Kejar Target Pajak Reklame

bapenda

Bapenda Kota Palopo Kejar Target Pajak Reklame

BADAN Penerimaan Daerah Kota Palopo berupaya lebih memaksimalkan pengelolaan pendapatan dari bidang pajak Reklame agar dapat mencapai target yang telah ditentukan.

Kepala Bapenda Palopo, Drs Abd Waris M.Si melalui Kepala Bidang Pelayanan dan Penagihan, Asran Muhajir SE, saat dihubungi mengakui faktor terbatasnya SDM dan kurangnya sosialisasi menjadikan Pajak Reklame saat ini tidak bisa secara optimal penggarapannya.

“Dari angka-angka statistika selama ini Pajak Reklame memang masih kurang optimal. Kita ingin di 2020 ini angkanya semakin baik dengan kiat-kiat dan terobosan baru. Hanya saja pandemi ini membuat langkah kami terhambat. Jika tidak, kami ingin menggencarkan sosialisasi kepada para pengusaha dan calon wajib pajak. Mudah-mudahan nanti bisa lebih banyak lagi hasil yang bisa kita capai dari sektor ini, kendalanya selain SDM juga,” kata Asran.

Terpisah, meski masa Pandemi Covid-19, namun dari statistik penerimaan di bulan Mei 2020, seperti dikutip dari keterangan tertulis Badan Penerimaan Daerah Kota Palopo, masih terlihat adanya aktivitas perekonomian masyarakat khususnya dari 13 sektor penerimaan yang dikelola Bapenda.

Kepala Bidang Pendataan, Pendaftaran dan Penetapan, Mustafa P S.AN, mengatakan, Bapenda Palopo yang mengelola 11 pajak dan 2 retribusi daerah selalu berbenah. Selain itu fokus pada tugas pokoknya yakni menghimpun penerimaan keuangan sehingga pembangunan di kota Palopo tidak stagnan.

Pemkot Palopo Bongkar Posko Covid-19

Bapenda, kata Mustafa, ingin memaksimalkan semua potensi penerimaan PAD, utamanya dari sektor pajak/retribusi yang masih belum optimal sosialisasi dan kontribusinya selama ini.

“Kalau dari bidang kami di Bapenda, setiap tahunnya secara teknis kami menyusun SKPD atau Surat Ketetapan Pajak Daerah. Dari 11 pajak dan 2 retribusi daerah yang dikelola Bapenda tersebut, salah satunya adalah sektor Pajak Reklame yang masih belum banyak masyarakat yang mengetahuinya. Sehingga kami akan lebih menggenjot lagi optimalisasi penerimaan pajaknya,” ucap Mustafa.

Hasil Audit BPKP Program NUSP, Tiga BKM di Kota Palopo Terancam

Mustafa mengakui, pandemi Covid-19 ini membuat hampir seluruh bidang terkena imbas. Namun, ia optimis Pajak Reklame di kota Palopo bisa lebih meningkat mengingat kota idaman berpenduduk 200 ribu jiwa lebih. Ini tidak saja sebagai kota jasa tetapi juga sebagai kota niaga, pendidikan, pariwisata dan kota sejarah.

“Dari catatan kami, kontribusi Pajak Reklame atas PAD Palopo dari Bapenda ini baru sekitar 3,64% di tahun 2019 lalu dengan nominal sebesar Rp473.428.534,- sedangkan di tahun 2020 di periode yang sama hanya sebesar Rp388.834.439.- atau terdapat selisih minus Rp84 jutaan dari tahun lalu. Ada penurunan pendapatan dari Pajak Reklame tahun ini tapi angkanya tidak terlalu besar,” kata Mustafa yang juga menyebut angka di tahun 2020 ini baru mencapai 3,16 persen saja khusus untuk pajak reklame.(rde)

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *