BMKG Imbau Masyarakat Jangan Panik, Informasi yang Beredar Terlalu Berlebihan
BMKG Imbau Masyarakat Jangan Panik, Informasi yang Beredar Terlalu Berlebihan
Akan melintasnya angin monsun Asia di wilayah Sulawesi Selatan yang diprediksi BMKG sekira pertengahan bulan Januari ini membuat “geger” jagad dunia maya. Masyarakat khususnya netizen pun menjadi panik dan tentunya resah.
Pemerintah Kota Palopo, Pemerintah Kabupaten Luwu dan Luwu Timur telah berjaga-jaga dengan mendirikan tenda atau Posko guna mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Luwu Utara menyampaikan, masyarakat tak perlu panik terhadap fenomena angin monsun Asia karena angin monsun adalah angin musim yang biasa terjadi secara periodik.
“Angin monsun Asia yang lagi viral di media sosial ini sebenarnya angin musim yang biasa terjadi,” kata Shirat, salah satu pegawai BMKG Luwu Utara saat memberikan presentasi kondisi cuaca dan iklim pada Rapat Koordinasi Lintas Sektor Terkait Kesiapsiagaan Bencana di Aula Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Luwu Utara.
Shirat menyayangkan beredarnya berita dan informasi terkait angin monsun Asia ini yang menurut dia terlalu berlebihan. “Mungkin karena istilahnya masih asing di masyarakat, jadi dikiranya angin monsun ini disamakan dengan angin tornado atau angin puting beliung. Padahal ini angin musim biasa yang setiap saat bisa terjadi,” terangnya.
Meski demikian, ia tetap mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, termasuk fenomena angin monsun. Karena menurut dia, angin monsun bisa berdampak tidak baik jika pada sebuah wilayah terjadi musim kemarau panjang, lalu tiba-tiba muncul angin monsun. Hal ini bisa berdampak pada turunnya hujan yang sangat deras dan lebat.
Shirat juga mengungkapkan bahwa angin monsun Asia tidak terlalu memberikan dampak di wilayah Kabupaten Luwu Utara. “Angin monsun Asia ditandai dengan adanya peningkatan curah hujan di beberapa wilayah, di Sulawesi Selatan, namun angin monsun Asia tidak terlalu memberikan dampak di wilayah Luwu Utara,” terangnya.
Senada dengan itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengimbau masyarakat tidak panik terhadap fenomena angin Monsun.
“Fenomena Monsun itu adalah periodik yang sekarang terjadi adalah Monsun Asia atau angin baratan. Angin berembus dari Samudra Pasifik bagian barat ke timur, setiap tahun terjadi,” jelas Ariani Idrus, prakirawan BMKG Sulsel
Monsun Asia, kata Ariani, membawa massa uap air lebih banyak sehingga dapat menimbulkan hujan dengan intensitas sedang dan besar disertai angin kencang serta petir. Fenomena ini bukanlah angin badai seperti yang dihebohkan di masyarakat.
“Namun kondisi ini wajar, apalagi sekarang adalah puncak musim hujan, Monsun bukan badai, seperti yang dibesar-besarkan,” terangnya.(***)