Bupati Luwu Timur Bagi Alsintan, Petani Mengeluh
Bupati Luwu Timur Bagi Alsintan, Petani Mengeluh
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur mambagikan alat mesin pertanian kepada sejumlah kelompok tani. Penyerahan tersebut dilakukan Bupati Luwu Timur HM Thoriq Husler Selasa (21/01/2020) di halaman salah satu rumah Ketua Gapoktan di Desa Rinjani Kecamatan Wotu dan yang diterima langsung oleh masing masing Ketua kelompok yakni Poktan Sari Murni, Poktan Sari Nadi dan Poktan Tunas Baru.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian, Amrullah Rasyid mengatakan, Alsintan yang dibagikan ini terdiri dari handtraktor dan Alkon dimana pembagian alsintan disesuaikan dengan kelompok tani dilapangan.
Amrullah juga mengatakan bahwa program bantuan Alsitan ini akan terus diupayakan ada setiap tahun. Apalagi, baik pemerintah daerah maupun pusat saat ini sedang gencar-gencarnya mendorong pertumbuhan ekonomi pada sektor pertanian.
“Perhatian Pemerintah Kabupaten Luwu Timur untuk meningkatkan sektor pertanian cukup serius. Hal ini sesuai dengan program pemerintah di sektor pertanian dalam arti luas, sehingga ketahanan pangan di daerah ini bisa lebih baik lagi di masa mendatang,” kata Amrullah.
Bupati Luwu Timur, HM Thoriq Husler sesaat setelah menyerahkan bantuan mengatakan, dirinya berharap bantuan tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok tani. Selain itu dengan adanya bantuan ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani.
“Ini merupakan kesyukuran bahwa Pemerintah membantu petani, mudah-mudahan dengan pemberian ini petani bisa meningkatkan kesejahteraan, dan kualitas produksi pertaniannya bisa lebih bagus lagi,” ujarnya.
“Saya harapkan kelompok tani dan gabungan kelompok tani penerima bantuan alsintan, agar segera dapat memanfaatkan peralatan yang diberikan secara baik, dipelihara dengan baik serta diatur pengelolaannya,” tambahnya.
Salah seorang anggota kelompok tani yang menerima alsintan tersebut, yakni Poktan Sari Murni mengatakan sangat senang karena alat tersebut bisa memperlancar usaha pertaniannya.
Disisi lain, penyaluran alat mesin pertanian (Alsintan) ke para petani oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dinilai tidak seimbang dengan persoalan yang dialami para petani saat ini.
Para petani mengeluhkan ketersediaan pupuk. Saat ini, para petani dipaksakan harus membeli pupuk nonsubsidi dengan harga selangit. Salah satu petani yang enggan disebutkan namanya mengatakan, para petani dipaksakan membeli pupuk nonsubsidi jenis urea seharga Rp 250 ribu persak isi 50 kg. Padahal, jika bersubsidi, harga pupuk tersebut hanya Rp90 ribu per sak.
“Satu sak pupuk diperuntukkan untuk satu hektar. Untuk pupuk subsidi, seharga Rp 90 ribu per sak, jadi pemakaian per satu hektar berkisar 4 sak. Dengan diharuskan petani membayar pupuk nonsubsidi, tentu menjadi jeritan para petani. Pemerintah harus sigap menyikapi persolan ini,” tandasnya.
Dikonfirmasi, Mappe, salah satu distributor pupuk Urea membenarkan kalau pupuk nonsubsidi diharuskan dijual ke petani. Menurutnya, bahwa hal tersebut berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) antara distributor dan pengecer.
“Dulu hanya satu SPJB yakni SPJB subsidi, tapi sekarang sudah ada SPJB untuk nonsubsidi,” tandas Mappe. Untuk kuota pupuk subsidi kata Mappe, mengalami penurunan, dimana tahun sebelumnya kita mendapat kuota sebanyak 90 ton, tahun ini hanya 60 ton.
“Karena kuota subsidi mengalami penurunan, maka dipastikan petani harus menggunakan pupuk nonsubsidi,” ujarnya lagi.(nsb)
