Koni Palopo

Gubernur Nurdin Abdullah Sebut Satu Komando, Belum Beri Izin Buka Mall

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengingatkan ASN untuk tidak terlibat Politik Praktis

Gubernur Nurdin Abdullah Sebut Satu Komando, Belum Beri Izin Buka Mall

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah dengan tegas mengatakan, fasilitas umum seperti mall masih ditutup sampai ada kebijakan pusat yang mengizinkan untuk kembali beroperasi.
Pasalnya, saat ini semua sudah satu garis komando, yakni sesuai aturan pemerintah pusat.

“Nggak, nggak (mal), tadi sudah dipertegas. Tidak ada kebijakan daerah kebijakan pusat kita satu komando,” tegas Nurdin Abdullah di Posko COVID-19 Manunggal.

Berita Palopo

Dikutip dari laman media sosialnya, Jum’at, 29 Mei 2020, Nurdin Abdullah menyebut izin untuk pembukaan mall belum diberikan oleh pemerintah provinsi maupun pusat.

Adapun mall yang sudah dibuka kata Nurdin diminta kepada pengelola untuk mempertimbangkan dengan serius berbagai dampak yang bisa ditimbulkan. Gubernur Nurdin Abdullah Sebut Satu Komando

Demikian halnya tempat ibadah seperti masjid, kita juga akan bahas bersama Forkopimda dan Dewan Masjid Indonesia,

“Jika kurva penurunan angka reproduksi dibawah 1, maka kita dapat buka untuk kembali digunakan masyarakat.

Menyikapi pelaku usaha agar tidak panik dan gelisah dengan kebijakan Pemerintah, Gubernur dan Forkopimda telah mengumpulkan GM Mal, PD pasar, perhotelan dan restoran dan pelaku usaha lainnya.

Update Sulsel

“Makanya tadi kita kumpulkan, kita kan tidak ingin melakukan sesuatu di lapangan yang akan membuat masyarakat panik, dunia usaha menjadi gelisah. Sehingga kita undang, itulah cara-cara persuasif yang kita lakukan bersama bapak Panglima Kodam, Kapolda dan seluruh Forkompinda,” urainya.

Nurdin mengaku, semua pihak sudah dijelaskan bagaimana tahapan serta fase-fase, jika Sulsel masuk dalam skenario uji kehidupan normal atau new normal life.

Diketahui, Sejauh ini, Pemprov Sulsel telah melakukan upaya penanganan percepatan Covid-19. Salah satu yang saat ini gencar dilakukan adalah Rekreasi Duta Covid-19 SulSel.

Health Officer UNICEF Kantor Makassar, Dr Muliana Muhiddin MPH, mengatakan, Rekreasi Duta Covid-19 SulSel atau strategi karantina terpusat walaupun bukan hal yang baru dalam penanganan kejadian wabah dan pandemi, namun program yang dikemas dalam rekreasi duta covid ini adalah program inovatif yang berbeda dari program sebelumnya.

Pertama, tujuan program ini bukan hanya sekedar karantina, tapi juga program pemberdayaan terintegrasi. Dimana semua peserta diberikan edukasi mengenai Covid-19 dan dilatih menjadi kader dan duta Covid-19 yang nantinya akan menjadi edukator handal di masyarakat ketika mereka kembali.

Kedua, program ini tidak hanya memantau kesehatan fisik dan gizi dari peserta, tapi juga dukungan psikososial. Diberikan dan pendekatan karantina dilakukan secara humanis. Keadaan psikis dan kesehatan mental peserta dipantau dan dilakukan screening awal untuk menilai keadaan mereka, terutama untuk peserta yang tergolong masih usia anak dan remaja.

Berita Luwu

Ketiga, fasilitas yang diberikan sangat memadai dan nyaman karena di hotel. Peserta merasa sebagai tamu, bukan seperti pasien di rumah sakit. Tenaga medis di hotel sudah lengkap, yang siap melayani peserta dan mereka sudah dilatih termasuk dalam pengendalian dan pencegahan infeksi.

Dr Muli menilai bahwa program ini merupakan cara tepat untuk menurunkan kasus dan menekan penularan. Atau istilah saat ini melandaikan kurva. Selama ini, untuk OTG dan ODP kebanyakan melakukan isolasi mandiri yang sifatnya sukarela. Sehingga kurang efektif dalam menghentikan penularan karena pemantauan susah dilakukan di rumah.(red)

Dapatkan Update Berita Pilihan Menarik
di GoogleBerita dan Whatsapp Anda
Spiritkita


Pasangiklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *