Sektor Pertambangan Dominasi Investasi di Sulsel dengan Realisasi Rp691 Miliar pada Triwulan II 2024
MAKASSAR, SPIRITKITA – Sektor pertambangan terus menunjukkan pesonanya bagi para investor di Sulawesi Selatan.
Realisasi investasi di sektor ini mencapai Rp691 miliar pada triwulan II 2024, sebagaimana diungkapkan oleh Plh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulsel, Muhammad Arafah, dalam coffee morning di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (8/8).
Secara keseluruhan, realisasi sektor tambang pada semester pertama 2024 telah mencapai Rp1,160 triliun. Angka ini membuktikan bahwa potensi tambang, seperti nikel, masih sangat besar di Sulsel, terutama di wilayah Bantaeng dan Luwu Timur.
Kedua daerah ini menjadi daerah dengan investasi tertinggi, dengan Kabupaten Bantaeng mencapai Rp711 miliar pada triwulan II dan Luwu Timur mencapai Rp651 miliar.
Daerah lainnya yang mencatatkan investasi tinggi adalah Maros dengan Rp568 miliar, yang juga memiliki potensi tambang seperti pasir dan semen. Makassar berada di urutan keempat dengan investasi Rp517 miliar, disusul oleh Kabupaten Luwu dengan investasi sebesar Rp181 miliar.
“Kalau rinciannya penanaman modal asing Rp1,5 triliun dan penanaman modal dalam negeri di angka 1,9 triliun,” jelas Muhammad Arafah.
Penanaman modal asing pada triwulan II dipimpin oleh Tiongkok dengan nominal investasi Rp628 miliar, diikuti oleh Kanada dengan Rp494 miliar.
Singapura berada di peringkat ketiga dengan investasi Rp171 miliar, Australia di peringkat keempat dengan Rp137 miliar, dan Amerika Serikat dengan Rp34 miliar.
Selain sektor tambang yang menjadi favorit, sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan juga mencatatkan nilai investasi yang signifikan sebesar Rp637 miliar pada triwulan II 2024.
Sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi mencatatkan investasi sebesar Rp543 miliar, sementara sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran mencapai Rp342 miliar.
“Ketiga sektor ini juga menunjukkan potensi investasi yang besar dan menarik minat investor dari berbagai negara,” tambah Muhammad Arafah.