IPKM Kota Palopo Terbaik di Sulsel, IPM Terbaik Kedua Setelah Makassar
IPKM Kota Palopo Terbaik di Sulsel, IPM Terbaik Kedua Setelah Makassar
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat IPKM Kota Palopo merupakan terbaik pertama di Sulawesi Selatan. Sementara itu, pada indeks pembangunan Manusia (IPM), Kota Palopo terbaik kedua setelah Kota Makassar untuk lingkup Sulawesi Selatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo, Taufiq S Kep Ns M Kes mengatakan itu pada kegiatan Musyawarah Cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Palopo yang mengangkat tema Bidan Garda Terdepan Mengawal Kesehatan Maternal Neonatal Melalui Germas dan Pelayanan Berkualitas.
Kegiatan yang di laksanakan di Ruang Pola Kantor Walikota Palopo, Sabtu 29 Februari 2020
ini dibuka oleh Asisten lll Bidang Administrasi Umum Setda Kota Palopo, dr HM Ishaq Iskandar, M Kes.
Taufiq menambahkan, untuk 2019-2024 di masa pemerintahan presiden Jokowi, ada pergeseran Visi. Jika sebelumnya visi pertama adalah pembangunan infaktrustur, tahun 2019-2024 visi itu bergeser menjadi urutan ke dua. Visi pertama adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Lebih lanjut Taufiq mengatakan terkait dengan pembangunan SDM tersebut, titik beratnya ada pada dua instansi yaitu instansi pendidikan dan instansi kesehatan.
“Maka dari itu untuk teman-teman di puskesmas fokus pelayanannya adalah promotif, presentif yang menjadi fokus pertama untuk mencegah masyarakat tidak menjadi sakit,” tegas Taufiq.
Sebelumnya, Ketua Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia Kota Palopo Hj Munawarah, S ST dalam Sambutannya Menyampaikan, kegiatan Muscab yang terlaksana saat ini adalah ajang konsolidasi organisasi untuk lebih meningkatkan Eksistensi pelayanan kebidanan sehingga bidan dapat memberikan pelayanan berkualitas.
“Bidan sebagai anggota IBI harus memberikan pelayanan kebidanan pada semua tatanan pelayanan kesehatan yaitu tatanan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
Pelayanan Kebidanan di tatanan pelayanan kesehatan primer dilaksanakan di polindes poskesdes, puskesmas serta fasilitas kesehatan lainnya. Pelayanan kebidanan di tatanan pelayanan kesehatan sekunder dilaksanakan di Rumah Sakit Umum dan khusus baik milik pemerintah maupun swasta yang setara dengan RSU kelas C dan B non pendidikan, seperti rumah sakit bersalin (RSB) dan rumah sakit ibu dan anak (RSIA). Sedangkan pelayanan kebidanan di tatanan pelayanan kesehatan tersier dilaksanakan di Rumah Sakit Umum yang setara dengan Rumah Sakit Umum kelas A, kelas B pendidikan, RU khusus kelas A,” jelas Munawarah.
Muscab ini diikuti sebanyak 583 orang anggota yang berasal dari 11 Ranting. Selain itu juga peserta sidang organisasi yang terdiri dari pengurus Daerah IBI Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 2 orang, Pengurus cabang palopo sebanyak 30 orang dan utusan ranting sebanyak 23 orang.
- Polres Luwu Umumkan Penerimaan Terpadu Polri Tahun 2025
- Tak Kapok di Penjara! Residivis Kasus Pencurian Kembali Ditangkap Polisi
- DPRD Sulsel Tetapkan Andi Sudirman-Fatmawati sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih
- MUI: Orang Kaya Tak Berhak Pakai Gas 3 Kg dan Pertalite, Hukumnya Haram
- Polres Luwu Tangkap Dua Pelaku Pengedar Obat Tanpa Izin
Sementara itu, Asisten III bidang Administrasi Umum dr HM Ishaq Iskandar, M Kes mewakili Pemkot Palopo saat membawakan sambutan mengatakan, dengan adanya Muscab ini diharapkan membawa harapan baru dalam mengangkat organisasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Palopo sebagai sebuah organisasi yang teguh memegang eksistensinya untuk kembali mengevaluasi sejauh mana peran organisasi IBI dalam ikut serta meningkatkan derajat dan kualitas kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak.(hms)
