Puluhan Siswa SMPN 9 Palopo Diduga Keracunan Jajanan Kantin Sekolah
PALOPO — Sedikitnya 20 siswa SMP Negeri 9 Kota Palopo dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan makanan kantin sekolah, Senin (20/10/2025).
Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WITA. Para siswa dilaporkan mulai mengalami mual, muntah, dan pusing setelah menyantap nasi bakar ayam yang dijual di salah satu kantin sekolah.
Kepala Sekolah SMPN 9 Kota Palopo, Iding Nangke, membenarkan peristiwa tersebut.
Ia menjelaskan, dugaan sementara keracunan disebabkan oleh makanan yang telah basi atau kadaluarsa.
“Awalnya dari kantin yang ada di sekolah. Mungkin penjual tidak sengaja menjual makanan yang sudah basi atau kadaluarsa, karena tidak terkontrol dengan baik. Itu yang membuat banyak siswa keracunan,” jelas Iding.
Menurutnya, penjual kantin diduga lalai dalam memeriksa kondisi makanan sebelum dijual.
Dari hasil penelusuran sementara, jenis makanan yang dikonsumsi para siswa adalah nasi bakar dengan ayam.
“Kita duga dari nasi bakar ayam. Informasi yang kita terima, ada sekitar 20 orang lebih siswa yang mengalami gejala keracunan,” kata Iding.
Para siswa yang mengalami gejala segera mendapatkan pertolongan medis.
Sebagian ditangani di Puskesmas Telluwanua, namun karena keterbatasan kapasitas, beberapa siswa dirujuk ke RSUD Sawerigading Palopo dan RS Mujaisyah.
> “Alhamdulillah sebagian sudah ditangani di puskesmas. Karena ruang terbatas, sisanya kami bawa ke rumah sakit Sawerigading dan Mujaisyah. Semuanya sudah mendapatkan penanganan,” lanjutnya.
Pihak sekolah, kata Iding, akan melakukan evaluasi dan pemeriksaan ulang terhadap seluruh kantin yang beroperasi di lingkungan sekolah.
“Kami akan memanggil semua pengelola kantin untuk dievaluasi. Bila ada pelanggaran atau kelalaian, akan kami beri sanksi tegas agar tidak terulang,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, kondisi seluruh siswa yang dirawat dilaporkan mulai membaik.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Palopo juga telah menurunkan tim untuk mengambil sampel makanan dari lokasi kejadian guna memastikan penyebab pasti insiden tersebut.
