Kerugian Akibat Banjir Bandang di Luwu Utara Ditaksir Rp8 Triliun

Kerugian di Luwu Utara

Kerugian Akibat Banjir Bandang di Luwu Utara Ditaksir Rp 8 Triliun

Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara menaksir jumlah kerugian akibat bencana banjir bandang yang terjadi pada 13 Juli 2020 lalu sekira 7-8 Triliun rupiah.

Bupati Indah Putri Indriani mengungkapkan hal itu usai mengikuti Rapat Pembahasan Bidang Tanah Terdaftar Terdampak Banjir Bandang oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Luwu Utara, di Ruang Media Center Dinas Kominfo. “Estimasi kerugian akibat banjir bandang kemarin itu antara tujuh sampai delapan triliun rupiah,” ungkap Indah.

Menurutnya, estimasi kerugian ini baru di dua wilayah yang memang paling parah terkena dampak banjir bandang kemarin. “Ini baru wilayah Masamba dan Radda, belum wilayah yang lain,” jelasnya. Ia menyebutkan bahwa kerugian ini disebabkan oleh kerusakan infrastruktur seperti jalan. Juga jembatan, rumah, fasilitas khusus dan fasilitas umum, termasuk lahan pertanian dan perkebunan yang rusak akibat banjir bandang.

Lihat juga: Ucapan Selamat Dinkes Lutra Berbau Kampanye, Bawaslu: Kami Lakukan Proses Penelusuran

Sementara itu, berdasarkan data sementara yang tertera di aplikasi data berbasis web Dinas Kominfo, tercatat rumah rusak berat yang terverifikasi sebanyak 1.250 unit. Sementara rusak sedang 131 unit, dan rusak ringan 1.136 unit. Terdapat pula beberapa fasilitas mengalami kerusakan seperti fasilitas kesehatan 3 unit, fasilitas peribadatan (25), dan fasilitas pendidikan (25).  

Banner
Redaksi
Pasangiklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *