Launching Kartu Pra Kerja, Target Awal 2 Juta Orang, Buruan Daftar,…

Launching Kartu Pra Kerja, Target Awal 2 Juta Orang, Buruan Daftar,…

Pemerintah resmi meluncurkan tahap awal program kartu pra-kerja, pendaftaran peserta program ini akan dimulai awal April 2020. Target awalnya akan ada 2 juta orang yang akan mendapatkan manfaat dari program ini di 2020.

Project Management Office (PMO) yang akan mengelola Program pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK, atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi telah menyiapkan informasi detail pada laman https://prakerja.kemnaker.go.id.

Kepala staf Presiden, Moeldoko sebelumnya mengatakan, 2 juta orang ini akan dijadikan pilot project sebelum diterapkan menyeluruh secara bertahap.

“Kita segera mendapatkan feedback. Dari feedback itu akan segera kita benahi lagi, terus langsung masif dan setelah itu langsung menyebar,” kata Moeldoko.

“Iya bahkan nanti 2021 mungkin bukan 2 juta lagi. Presiden sudah menyatakan, kalau ini berjalan dengan baik, kalau bisa 2 kali lipat, bahkan lebih. Permintaan presiden, pokoknya ini netes dengan baik akan ditingkatkan,” sambung Moeldoko.

Program ini awalnya dianggap sebagai program pemberian gaji untuk para penganggur. Namun pemerintah meluruskan bahwa Kartu Pr-Kerja merupakan program pencari kerja atau pekerja untuk mendapatkan layanan pelatihan vokasi (skilling dan re-skilling).

Baca juga: Nenek-nenek Tak Kerja Digaji Negara, Besarannta Rp300-500 Ribu

Meskipun dalam pelaksanaannya penerimaan manfaat akan mendapatkan uang Rp 500 ribu melalui digital yang hanya diberikan 1 kali. Pemerintah menekankan bahwa uang itu bukan gaji, melainkan modal atau ongkos bagi para peserta yang setelah lulus pelatihan untuk mencari pekerjaan.

Adapun tata cara pelaksanaan Kartu Pra Kerja untuk calon penerima dapat mengunjungi laman yang telah disiapkan oleh Project Management Office (PMO).

Informasi terbaru, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Launching Kartu Pra Kerja, Jumat, dikutip Sabtu, 21 Maret 2020 mengatakan, pelatihan peserta kartu pra-kerja dapat dilakukan melalui daring (online), maupun tatap muka (offline).

Selain itu, ada juga pilihan program pelatihan three in one (3-in-1), yaitu pelatihan, sertifikasi dan penempatan yang tepat untuk pencari kerja.

Pada tahap awal, pelatihan secara offline disediakan untuk empat wilayah yang terdampak dari pandemi virus corona, yaitu Kepulauan Riau, Bali, Sulawesi Utara, dan Surabaya. Sedangkan, pelatihan secara online bisa dilakukan secara nasional.

Airlangga mencatat, dari sekitar 7 juta penduduk Indonesia yang menganggur, ada 3,7 juta yang berusia 18-24 tahun. Pengangguran muda tersebut sebanyak 64% tinggal di perkotaan serta 78% berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ke atas.

“Masalah terbesar yakni sekitar 90% dari mereka tidak pernah mengikuti pelatihan bersertifikasi,” ujar dia.(fik)

Banner
Banner
Redaksi
Pasangiklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *