Masamba Belum Aman, Ancaman Banjir Setiap Saat Dapat Terjadi
Masamba Belum Aman, Ancaman Banjir Setiap Saat Dapat Terjadi
Pasca banjir bandang yang melanda Masamba, Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Luwu Utara menemukan adanya kerusakan morfologi. Kerusakan ini hampir seluruhnya terjadi pada sungai. Terutama sungai Salu Bukae, Sungai Batu Lotong, Sungai Lattang Batu dan Sungai Banga, serta Sungai Mengkepe. Yakni Hulu Sungai Kula yang mengarah ke Puncak Bunta Lero.
Temuan ini setelah sebelumnya Dinas LH, Luwu Utara melakukan Ekspedisi ke Hulu sungai Masamba (Salu Kula). Tepatnya di wilayah Maipi (Desa Lero), Kamis (1/4) kemarin.
“Pasca banjir bandang, masih banyak informasi yang harus dísampaikan kepada masyarakat. Setelah beberapa bulan ternyata masih menyisakan banyak ancaman. Luasnya daerah tangkapan air dan melebarnya sungai, dengan material bongkahan yang sangat rawan mengalami gelindingan (sliding). Yang dampaknya pada terakumulasinya energi apalagi pada wilayah gradien tinggi(terjal),” ungkap Kepala Bidang Pengendalian dan Kerusakan Lingkungan Dinas LH, Luwu Utara, Ahmad.
Longsor Kerap Terjadi dalam Skala Kecil
Ahmad juga mengungkapkan, jika sampai saat ini Longsoran masih kerap terjadi meski dalam skala kecil. Adapun area longsoran terutama wilayah salu (sungai) bukae, Salu Batulotong, Salu Banga dan Salu Lattang Batu. Hal ini ujar Ahmad terpantau melalui hasil pengamatan di lokasi yang dítunjang dengan Drone.
“Ancaman masih terus berlangsung dalam artian bahwa saat ini Masamba Belum aman dari banjir” tuturya
“Yang turut menjadi pemicu khususnya di Masamba adalah tingginya sedimen yg mengakibatkan pendangkalan dan berpotensi Luapan air saat hujan dalam intensitas tinggi, Kewaspadaan dan mitigasi harus terus dítingkatkan sambil menunggu upaya Pemerintah dalam pembenahan tiga sungai terdampak Banjir tahun lalu” sambungnya
.Selain Ancaman Banjir, Ahmad mengingatkan juga bahwa wilayah Lero dekat jembatan pelangi di Maipi, sangat rawan Longsoran terutama dinding sungai yang disusun oleh Material endapan sungai purba.
“Salah satu titik ancaman adalah lokasi sekitar jembatan pelangi karena bagian bawah atau dasarnya termasuk endapan lepas atau bekas endapan sungai purba. Daerah ini dan sepanjang ke arah utara adalah ancaman longsoran terus terjadi. Terutama jika turun hujan” ujar Ahmad.(red)