Koni Palopo

Mentan: Kolaborasi Pusat dan Daerah Kunci Swasembada Pangan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam Retreat Kepala Daerah 2025-2030 di Magelang.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.

Hal ini disampaikan dalam sesi materi Retreat Magelang Pembekalan Kepala Daerah 2025-2030 yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Magelang, Selasa (25/2/2025).

“Tidak ada superman dalam pembangunan pertanian Indonesia. Keberhasilan ini hanya bisa diraih dengan kolaborasi antara gubernur, bupati, dan seluruh pihak terkait,” ujar Amran yang hadir bersama Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono.

Mentan Amran menyoroti tantangan global seperti perubahan iklim dan krisis pangan, yang saat ini berdampak pada 58 negara di dunia.

“El Nino, La Nina, dan kekeringan ekstrem memperparah kondisi ini. Jika krisis pangan melanda, negara bisa bubar,” tegasnya.

Indonesia sendiri sempat mengalami defisit beras hingga empat juta ton pada awal 2024. Namun, berkat kolaborasi pemerintah pusat, daerah, TNI, dan Polri, produksi kembali meningkat melalui program pompanisasi masif.

#Target Swasembada Pangan 2025
Ia juga mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto telah mempercepat target swasembada pangan dari tiga tahun menjadi satu tahun.

“Dalam Sidang Kabinet, Presiden menegaskan bahwa mulai 2025, Indonesia tidak akan lagi mengimpor pangan,” katanya.

Untuk mendukung target tersebut, Kementan telah melakukan efisiensi anggaran, termasuk mengurangi biaya perjalanan dinas dan mengalihkan rapat dari hotel ke tempat lebih hemat.

“Kami harus efisien, efektif, dan produktif. Anggaran sudah tepat sasaran untuk mempercepat swasembada pangan,” tambahnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional pada Januari-Maret 2024 meningkat 52 persen dibanding tahun sebelumnya.

Namun, Ia menyoroti anomali harga beras, yang tetap tinggi meskipun stok melimpah.

“Dulu, harga naik karena stok beras tipis. Sekarang stok melimpah, tapi harga tetap tinggi. Artinya, ada pihak yang bermain. Kami akan tegas menindak mereka sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Dapatkan Update Berita Pilihan Menarik
di GoogleBerita dan Whatsapp Anda
Spiritkita
fsuryaa
Redaksi
Tim Spiritkita


Pasangiklan