Motor Warga Tertimbun Material Longsor di Jalan Poros Lembang, Lembang Leppan

TORAJA,SPIRITKITA — Terjadi peristiwa longsor yang menimbun 6 motor warga di jalan poros penghubung Lembang (Desa) di Dusun Lambanan, Lembang Leppan, Kecamatan Malimbong Balepe’.

Kepala Lembang Leppan, Perdi P. Sirenden, menyebutkan bahwa penyebab longsor di duga akibat hujan intensitas tinggi. Pada hari Selasa, tanggal 6 Juni, sekitar pukul 21:00 Wita

“Kami sedang menghadiri pesta orang mati (Rambu Solo’), kami tidak menyangka bahwa akan terjadi hujan deras. Tiba-tiba ada teriakan bahwa ada longsor, kami panik pada saat itu. Karena sudah larut malam, di tambah lagi hujan dan gelap, kami tidak tahu harus lari ke mana,” kata Endi, sapaan akrab Kepala Lembang Leppan, saat di temui di lokasi longsor pada Kamis (9/6/2023).

Endi menjelaskan bahwa dalam semalam terjadi tiga titik longsor di wilayah tersebut, akibatnya 6 motor warga yang datang melayat ke rumah duka tertimbun material longsor.

“Setelah kejadian itu, kami berjalan dan ternyata ada tiga titik longsor yang cukup parah. Di titik pertama, ada dua motor yang tertimbun, dan di titik ketiga, sekitar 4 motor juga tertimbun. Kami langsung melakukan evakuasi motor-motor tersebut bersama dengan teman-teman dari SAPMA PP Tana Toraja,” jelasnya.

Material longsor di titik pertama hampir menghantam rumah warga, namun untungnya hanya satu parabola milik warga yang terseret oleh material longsor.

Endi berharap agar pemerintah kabupaten Tana Toraja melalui instansi terkait segera membersihkan material longsor tersebut. Menurutnya, jalan tersebut merupakan akses utama bagi warga yang tinggal di Dusun Lambanan, yang memiliki sekitar 80 kepala keluarga. Selain itu, jalan ini juga menghubungkan dua desa.

“Kami sangat berharap agar pihak pemerintah melalui BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang segera mengambil tindakan, karena jalan ini menghubungkan dua desa, yaitu Lembang Leppan dengan Lemo Menduruk. Jalan ini juga merupakan salah satu jalan alternatif yang digunakan oleh masyarakat untuk kelancaran perekonomian,” terangnya.

Endi juga menyampaikan bahwa jika material longsor tidak segera dievakuasi, beberapa rumah warga akan terancam oleh longsor susulan.

“Terdapat 5 rumah warga yang terancam, di titik pertama ada dua rumah, di titik kedua satu rumah, dan di titik ketiga dua rumah,” pungkasnya.(red)

Banner
Banner
Redaksi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Koni Palopo
Pasangiklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *