Opini: Peran Pemuda dalam Membangun Desa di Era Digital

Anugrah Ilahi, S.T (Pemuda Desa Barow )

PALOPO, SPIRITKITA – Desa sering kali dianggap sebagai wilayah yang jauh dari keramaian kota, dengan penduduk yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian. Stereotip ini membawa kesan bahwa desa adalah tempat yang tertinggal, baik dalam hal ekonomi, pendidikan, maupun teknologi.

Namun, realitasnya, desa adalah tulang punggung perekonomian nasional, dengan kontribusi dari usaha mikro, kecil, menengah, dan kegiatan ekonomi masyarakat lokal yang menjadi penggerak roda ekonomi Indonesia.

Dalam era transformasi digital, desa memiliki peluang besar untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional. Akses teknologi yang semakin mudah memungkinkan desa untuk berkembang, baik dari segi ekonomi, pendidikan, maupun inovasi. Di sini, peran pemuda menjadi kunci.

Sayangnya, kemudahan akses teknologi tidak selalu diikuti dengan rasa kepedulian terhadap desa. Banyak pemuda yang menjadi apatis dan terjebak dalam kenyamanan budaya modern yang individualistis. Pertanyaannya, bagaimana pemuda dapat berkontribusi? Apa peran mereka dalam membangun desa?

Pemuda desa perlu memiliki komitmen, integritas, dan kesadaran untuk berkontribusi secara nyata. Dengan semangat untuk membangun, mereka dapat menjadi agen perubahan yang membawa desa ke arah yang lebih baik. Namun, ini tidak bisa dilakukan sendiri.

Dibutuhkan kolaborasi antara pemuda, tokoh masyarakat, sesepuh desa, dan pemerintah desa untuk mewujudkan sinergi yang harmonis.

Dalam pembangunan desa, tantangan pasti akan muncul. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan sinergi antara pemuda dan perangkat desa, termasuk para sesepuh. Ketidakharmonisan antara generasi muda dan tokoh masyarakat sering kali menjadi hambatan dalam gerakan pembangunan desa.

Pendekatan yang mengutamakan rasa saling memahami harus diterapkan. Dengan dialog yang konstruktif, para sesepuh desa dapat mendukung gerakan pemuda yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Begitu pula, pemerintah desa dapat berperan sebagai fasilitator untuk mendukung keberlangsungan gerakan pemuda, sehingga setiap masalah yang muncul dapat diselesaikan dengan baik.

Pemuda memiliki sejarah panjang sebagai pelopor perubahan, baik di tingkat desa maupun bangsa. Peran mereka sangat penting dalam menciptakan generasi unggul yang siap bersaing dengan tantangan zaman. Dari desa, lahirlah pemimpin masa depan yang mampu membawa bangsa ke arah kemajuan.

Untuk itu, pemberdayaan pemuda perlu dilakukan dengan dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah desa. Dengan semangat gotong royong, desa dapat berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan inovasi yang tidak hanya bermanfaat bagi penduduk setempat, tetapi juga bagi perekonomian nasional.

Kunci utama membangun desa adalah cinta dan kepedulian terhadap desa itu sendiri. Pemuda yang mencintai desanya akan memiliki semangat untuk berkontribusi dan menjadi lokomotif perubahan. Sebagaimana kutipan bijak menyatakan:

“Bagaimana bisa menumbuhkan semangat kedaerahan jika tidak dimulai dari cinta desa sendiri?”

Banner
Banner
fsuryaa
Redaksi
Tim Spiritkita
Tim Spiritkita
Tim Spiritkita
Reporter

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Koni Palopo
Pasangiklan