Ragukan Hasil Survei, PKB Siap “All Out” Jadikan Dahri Suli Wakil Incumbent



DUA Legislator dari partai PKB, Hamka Pasau dan Misbahuddin siap all out “menikahkan” Ketua partai PKB Kota Palopo, Dahri Suli dengan Incumbent Judas Amir (JA) di Pilkada serentak, Pilwalkot Palopo 2018.

Hal tersebut ditegaskan keduanya, saat menggelar jumpa pers terkait Surat Keterangan partai PKB yang menegaskan jika Parpol berideologi Konservatisme ini memberikan dukungan penuh ke incumbent JA.

“Sebelum di daftarkan di KPU, kami akan memaksimalkan upaya agar ketua PKB dapat menjadi wakil incumbent di Pilwalkot 2018,” ungkap Misbahuddin yang diaminkan Hamka Pasau.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu, Asmal Kadir juga menegaskan hal yang sama.

Ditambahkan Asmal, sosok Dahri Suli merupakan figur yang tak dapat diragukan kapasitas, integritas dan kapabilitasnya.

“Jadi anggota DPRD tiga periode salah satu buktinya. Track record ketua PKB Kota Palopo itu juga bisa dibilang bersih tanpa cacat sedikitpun. Makanya basis massa yang dimiliki beliau tetap terjaga,” papar Asmal Kadir.

Terkait Survei yang dirilis beberapa waktu lalu, Asmal Kadir yang juga dikenal sebagai aktifis ini meragukan kebenarannya. Pasalnya, dalam hasil survei tersebut, nama Dahri Suli tak masuk dalam daftar nama-nama yang muncul dalam survei.

“Saya meragukan hasil survey tersebut. Mungkin sudah ada yg panik hingga nama Dahri Suli tidak terekam dalam hasil survei,” ketus Asmal.

Diketahui, kubu Incumbent JA beberapa waktu lalu telah merilis hasil survei calon wakil JA di Pilwalkot 2018. Namun hasil survei tersebut bukan keputusan final siapa calon wakil incumbent.

“Hasil survei ini yang akan dibawa ke partai pengusung untuk menjadi pertimbangan partai politik. Intinya bahwa ini belum menjadi keputusan final,” katanya saat menggelar konferensi pers di auditorium Saokotae, Selasa (31/10).

Dalam penentuan wakil nanti lanjut Astamanga, selain dari hasil survei yang menjadi pertimbangan adalah komitmen di dalam menjalankan roda pemerintahan secara bersama-sama.

Yang diinginkan JA adalah menciptakan stabilitas pemerintahan. Wakil Walikota pilihannya adalah yang mampu memahami tugasnya.

“Selain hasil survei pertimbangan stabilitas pemerintahan yang menjadi indikator JA menentukan siapa wakilnya,” katanya.(*)

Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *