11 Komoditas Pertanian Sulsel Diekspor ke 7 Negara
Varietas unggulan kakao yang berada di Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Wajo, Pinrang, Bone, dan Sinjai siap diekspor ke tujuh negara.
Demikian halnya dengan komoditas kopi di Tana Toraja dan Enrekang, lada di Kabupaten Wajo dan Luwu, serta kelapa sawit di Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur.
Bukan hanya itu, Sarang walet, dan komoditas reptilpun kedepan diharap tumbuh sebagai komoditas andalan eksporbSulawesi Selatan.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan hal tersebut saat melepas sebelas ekspor komoditas pertanian di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Sabtu (23/2).
Komoditas dengan total nilai sebesar Rp 241,73 Miliar yang diekspor berupa cocoa beans dan powder, mete, pisang, kernel, sawit, bungkil sawit, lada putih, serta produk asal hewan berupa kulit reptil jenis phyton dan sarang burung walet.
“Tren peningkatan produksi pertanian ini merupakan kerja keras pemerintah pusat, daerah dan kerja kita bersama,” paparnya.
Gubernur juga mengapresiasi kerja keras Badan Karantina Pertanian Makassar yang terus lakukan peningkatan pengawasan, khususnya bagi masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan dan tumbuhan.
“Kita bantu petugas karantina, patuhi aturan karantina saat lalulintas produk pertanian, agar produk pertanian asal Sulsel dapat terus berdaya saing di pasar ekspor,” tambahnya.
Sementara, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Dr Ali Jamil, saat menyerahkan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan, Phytosanitary Certificate (PC) kepada para eksportir sebagai persyaratan ekspor, menyampaikan, pihaknya akan mendukung penuh upaya akselerasi ekspor seluruh komoditas pertanian asal Sulsel.
“Petugas kami lakukan jemput bola, kami datang ke rumah kemasan untuk lakukan tindakan karantina. Sistem online inspection karantina terus diterapkan agar produk pertanian dapat cepat, sehat dan aman saat memasuki pasar global,” kata Jamil.(***)









