Konfrensi PGRI Se-Sulsel Siap Pilih Pengurus Baru, Ketua PGRI: Gaji Guru Honor Rp3 Juta per Bulan Berkat Gubernur
Peserta Konferensi Provinsi PGRI Sulsel malam ini akan memilih pengurus PGRI Sulsel periode 2019-2024. Ketua PGRI Kota Palopo, Andi Sakti Raja yang dihubungi mengatakan saat ini panitia tengah mempersiapkan proses pemilihan ketua PGRI Sulsel.
“Pemilihannya malam ini. Sekarang sementara pemeriksaan surat mandat,” kata Andi Sakti.
Diungkapkan Andi Sakti, saat ini ada dua calon yang menguat di arena konfrensi yang dilaksanakan di Claro Hotel Makassar.
“Prof Hasnawi Haris dan Incumbent sendiri, Prof Wasir,” kata Andi Sakti.
Sebelumnya, Konfrensi ini dibuka oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Nurdin Abdullah, Minggu, 22 September 2019. Direncanakan, konfrensi ini berlangsung hingga 24 September 2019.
Saat membawakan sambutannya di hadapan peserta konferensi yang berjumlah lebih dari 450 orang se-Sulsel, Nurdin Abdullah, menyebutkan guru melalui Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) adalah mitra strategis pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten/kota.
Nurdin juga mengatakan, energi besar dan positif yang dipunyai PGRI sebaiknya diarahkan untuk membangun profesi dan generasi muda bangsa.
“Mari kita urun rembuk, dalam musyawarah untuk aklamasi memilih ketua, jangan ada yang merasa kecewa karena kalah,” ujar gubernur, sebagai arahan bagaimana seharusnya konferensi memutuskan calon ketua periode mendatang.
Sementara itu, Sekjen PGRI Pusat, Drs Ali Arahim, M.Pd dalam sambutannya meminta kepada Gubernur Sulsel, agar membantu menyiapkan kantor PGRI di seluruh kabupaten/kota.
Hal ini dijawab Prof Nurdin Abdullah, dengan pernyataan siap membantu tanah untuk persiapan kantor yang diminta.
Ketua PGRI Sulsel, Prof. Dr HM Wasir Thalib, MS. dalam sambutannya menyebutkan masa kepengurusan yang dipimpinnya 2014-2019, telah memberikan banyak motifasi dan spirit bagi guru di seluruh Sulsel.
“Kami berterima kasih kepada gubernur yang telah memberikan kontribusi terhadap perbaikan nasib guru, terutama honorer sehingga bisa bergaji Rp3 juta per bulan,” ujarnya. (**)









