Aliansi Wija To Luwu Gelar Demonstrasi Tuntut PT Masmindo Dwi Area Tinggalkan Luwu
MAKASSAR, SPIRITKITA – Aliansi Wija To Luwu menggelar aksi demonstrasi di dua lokasi, yakni di depan Kantor Polda Sulsel dan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, sebagai bentuk protes terhadap dugaan penyerobotan lahan oleh PT Masmindo Dwi Area.
Aksi ini digelar setelah viralnya sebuah video yang memperlihatkan tangisan warga Rante Balla, Kabupaten Luwu, yang lahannya diduga diserobot dan pohon cengkeh mereka dipotong tanpa dasar hukum yang jelas.
Jenderal lapangan aksi, Haikal, menjelaskan bahwa aliansi ini terdiri dari berbagai organisasi daerah (organda) Wija To Luwu, di antaranya PP IPMIL Luwu, PP PEMILAR, PP IPMA Lutim, IPMIL Raya UMI, IPMIL Raya PNUP, IPMIL Raya Undipa, dan IPMIL Raya UNM.
“Aksi ini adalah panggilan kemanusiaan bagi sesama Wija To Luwu yang mengalami ketidakadilan oleh PT Masmindo Dwi Area. Kami mahasiswa akan konsisten mengawal setiap permasalahan yang terjadi di Kabupaten Luwu,” tegas Haikal.
Tuntutan utama massa aksi adalah meminta PT Masmindo Dwi Area untuk meninggalkan Bumi Sawerigading.
Menurut Haikal, kehadiran perusahaan tambang diharapkan dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat, tetapi dalam kenyataannya, PT Masmindo justru menghadirkan polemik dan kesenjangan yang memperburuk kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Selain itu, massa juga mendesak agar Penjabat (Pj) Bupati Luwu, Kapolres Luwu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Luwu, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Luwu, dan Komandan Kodim (Dandim) Sawerigading dicopot dari jabatan mereka.
Haikal menuduh bahwa para pejabat tersebut tidak bertanggung jawab dalam menjalankan tugas mereka terkait percepatan investigasi kasus di Luwu dan diduga terlibat secara kolektif dengan PT Masmindo Dwi Area untuk mendukung penyerobotan lahan.
Massa aksi juga mendesak Polda Sulsel dan Pemerintah Provinsi Sulsel untuk segera menindaklanjuti tuntutan mereka.
Haikal memperingatkan bahwa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, Aliansi Wija To Luwu siap menggelar demonstrasi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar.
“Kami yakin dan percaya bahwa aksi kami akan terus berlanjut jika tuntutan tidak segera ditangani. Gelombang demonstrasi akan semakin besar dan berjilid-jilid,” tutup Haikal.


