BMKG Wilayah IV Makassar Ingatkan Pemda Luwu Utara, Waspada 22, 23 dan 25 Juli 2020
BMKG Wilayah IV Makassar Ingatkan Pemda Luwu Utara, Waspada 22, 23 dan 25 Juli 2020
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Balai Besar Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar mengingatkan potensi terjadinya hujan lebat di Luwu Utara.
Kasubid Pelayanan Jasa BBMKG Wil IV Makassar Siswanto mengatakan potensi hujan lebat diprediksi akan terjadi selama sepekan. Hal itu terlihat, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, masih ada perkembangan cuaca yang memang terindikasi ada potensi labilitas yang cukup kuat.
“Sehingga pembentukan awan-awan konvektif masih cukup kuat sekali. Terutama di daerah Morowali antara Luwu Timur, kemudian di Masamba, Kabupaten Luwu Utara,” terang Siswanto, Selasa (21/7) kemarin
Olehnya itu, pemerintah daerah dan masyarakat setempat diminta tetap meningkatkan kewaspadaan. Dikhawatirkan potensi hujan lebat itu terjadi saat dini hari.
- Presiden Beri Rehabilitasi Dua Guru di Luwu Utara, Pulihkan Nama Baik dan Hak-Haknya

- Presiden Prabowo Disambut Siswa Usai Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila

- Tahun 2025 Tanpa Rekrutmen CPNS, Pemerintah Pastikan Peluang Baru Dibuka 2026

- Ricuh di DPRD Palopo, Wakil Walikota Harap Kedepannya Demo Lebih Persuasif

- Haji Isam Dianugerahi Bintang Mahaputera Utama oleh Presiden Prabowo

- Momen Presiden Cium Bendera Merah Putih Sebelum Dikibarkan Tim Paskibraka

Berdasarkan hasil data model, menunjukkan bahwa konsentrasi harus difokuskan pada 22, 23 dan 25 Juli 2020. Sebab lanjut Siswanto, pada tanggal itu, ada potensi kecenderungan terjadi hujan lebat di daerah utara, khususnya Sulsel, seperti Luwu Utara.
“Dan kembali kami ingatkan meningkatkan kewaspadaanya kepada pemerintah daerah, teman-teman, penanganan bencana seperti BPBD dan instansi lain, kemudian kepada masyarakat sendiri,” kata Siswanto.
Khusus di wilayah Luwu Utara, pihaknya akan terus mengeluarkan peringatan dalam periode tertentu jika sewaktu-waktu cuaca mengalami perubahan yang cukup signifikan. BMKG Wilayah IV Makassar
Tim GTPP Covid-19 Luwu Sosialisasi Edukasi Kades dan Kadus se Kecamatan Bua
Berdasarkan analisis di Luwu Utara, Siswanto mengatakan memang ada potensi terjadinya hujan di daerah-daerah bagian hulu. Kondisi curah hujan yang cukup intens juga mengakibatkan daya resap tanah yang sudah tidak kuat lagi untuk menampung debit air.
“Saat ini, hujan terjadi di hulu yang berhari-hari walaupun ringan, sedang hingga lebat tetap mengakibatkan pengikisan-pengikisan karena kalau kita lihat fotografi di daerah Luwu Utara ini kan lereng-lereng,” ungkapnya.(isw)






