Bupati Luwu Hibahkan Aset 5 Hektare untuk Pembangunan Sentra Penggilingan Padi

Ist

LUWU — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu menyetujui pemindahtanganan aset daerah berupa tanah seluas 5 hektare dan dua unit bangunan di Desa Barammamase, Kecamatan Walenrang, kepada Perum Bulog.

Aset tersebut akan dimanfaatkan untuk pembangunan Sentra Penggilingan Padi modern yang menjadi pabrik penggilingan pertama milik Bulog di luar Pulau Jawa.

Persetujuan ini disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Luwu, yang dihadiri langsung oleh Bupati Luwu, H. Patahudding, beserta jajaran Forkopimda dan unsur DPRD.

Dalam sambutannya, Bupati Patahudding menegaskan hibah aset ini merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi sumber daya lokal, sekaligus memperkuat posisi Luwu sebagai salah satu daerah produsen beras utama di Indonesia.

“Keputusan ini kami ambil dengan pertimbangan matang agar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan mendukung percepatan pembangunan daerah,” ujar Bupati.

Ia menjelaskan, pembangunan sentra penggilingan padi ini sejalan dengan visi daerah melalui program “Mandiri Ekonomi Berbasis Sumber Daya Lokal – Luwu Berdaya.”

Menurut Bupati, proyek ini juga menjadi bagian dari kebijakan nasional dalam penguatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) serta mendukung program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia.

Sentra penggilingan ini diharapkan menjadi pilar baru ketahanan pangan nasional, sekaligus memperkuat peran Kabupaten Luwu dalam rantai pasok beras nasional.

Tiga Manfaat Strategis Sentra Penggilingan Padi Bulog di Luwu

1. Menjamin penyerapan gabah petani lokal dan menjaga stabilitas harga beras di pasaran.
2. Menjadi pabrik penggilingan modern pertama milik Bulog di luar Pulau Jawa.
3. Dengan kapasitas produksi mencapai 120 ton per hari, Luwu berpotensi menjadi sentra produksi beras terbesar di Indonesia bagian timur.

Bupati Patahudding menambahkan, pembangunan sentra ini akan mendorong penciptaan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memperkuat pengelolaan sumber daya alam dan manusia di Kabupaten Luwu.

“Proyek ini bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan petani,” tegasnya.

Bulog Targetkan Pembangunan Dimulai Tahun 2026

Sementara itu, Pemimpin Perum Bulog Cabang Palopo, Hadir Alamsyah, menyampaikan bahwa setelah persetujuan DPRD, pihaknya akan segera memproses penyerahan dan balik nama aset sebelum memulai pembangunan.

“Pembangunan ditargetkan mulai tahun 2026. Setelah beroperasi, sentra ini akan meningkatkan kapasitas Bulog dalam menyerap gabah petani, khususnya di wilayah Luwu,” ujarnya.

Dapatkan Update Berita Pilihan Menarik
di Fanspage dan Tiktok Anda
Spiritkita
Esan
Redaksi
Tim Spiritkita
Pemkot Palopo

Banner