Dinkes Palopo Rilis Hasil Analisis Data Pengukuran Stunting Tahun 2022
PALOPO,SPIRITKITA – Dinas Kesehatan Kota Palopo merilis hasil analisis data pengukuran stunting Kota Palopo tahun 2022.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Ceria Amaliya menjelaskan sejak 3 tahun terakhir terjadi penurunan prevalensi stunting di Kota Palopo dari 8,33% tahun 2020 menjadi 4,2% tahun 2021.
Untuk tahun 2022 turun lagi menjadi 3,24% dan jumlah tahun 2020 sebanyak 531.
Tahun 2021 sebanyak 421 dan mengalami penurunan tahun 2022 menjadi 344 kasus stunting.
Kecamatan yang paling tinggi penurunan prevalensi stunting berada di 3 kecamatan yaitu Wara Selatan dengan prevalensi stunting dari 19,1% pada tahun 2020 menjadi 3,7% pada tahun 2022.
Ada juga Kecamatan Wara Barat dari 18,7% pada tahun 2020 menjadi 7,9% pada tahun 2022.
Sementara Kecamatan Wara dari 5,7% pada tahun 2020 menjadi 2% di tahun 2022.
Faktor determinan yang sangat mempengaruhi ke jadian stunting di Palopo adalah perilaku merokok, riwayat ibu hamil dan penyakit penyerta lainnya.
Di mana saat ini ke biasaan merokok bukan hanya masalah orang dewasa namun juga marak di kalangan anak dan remaja.
Pemerintah Kota Palopo melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) telah melakukan beberapa intervensi.
Intervensi itu dalam rangka percepatan penurunan stunting baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif.
Salah satunya dengan adanya program Bapak dan Bunda Asuh dengan pemberian makan tambahan berbasis pangan lokal yang di adakan di beberapa bulan terakhir.
Serta pembentukan tim prercepatan penurunan stunting Kota Palopo.
“Diharapkan adanya koordinasi dan dukungan dari berbagai pihak di luar pemerintah untuk berkonvergensi/terpadu dalam proses percepatan penurunan stunting agar dapat mewujudkan Kota Palopo bebas stunting atau zero stunting ditahun 2024,” jelasnya. (NT)
