Dua Lumba-lumba Terdampar di Sulsel, Peneliti Mamalia Laut LIPI: Ini Pesan Atau Alarm
![]() |
| Ilustrasi |
Seekor lumba-lumba ditemukan warga di pantai I Songka Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Dalam Video yang berdurasi 29 detik yang diambil salah seorang warga, Senin (6/1/2020) itu nampak tiga orang nelayan berupaya menarik masuk kembali lumba-lumba ke lautan.
Kapolsek Wara Selatan Kota Palopo, IPTU Marten membenarkan video tersebut.
“Memang benar ada terdampar. Namun telah dikembalikan ke laut lepas. Besarnya seperti drum,” ujar IPTU Marten.
Sebelumnya, kejadian yang sama juga telah terjadi di pesisir pantai Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Lumba-lumba menampakkan diri di pinggir Pantai Cempae pada Kamis (10/10/2019) pagi. Nelayan dan sejumlah petugas langsung mengevakuasinya ke tengah laut. Anehnya, selang beberapa menit kemudian, lumba-lumba tersebut kembali mendekati perairan dangkal.
“Sudah dibawa ke tengah. Tapi balik lagi, akhirnya dibawa lagi ke laut lepas,” kata seorang warga sekaligus nelayan di Pantai Campae, Kota Parepare, Sulsel.
Belum diketahui pastinya penyebab lumba-lumba mendekati perairan pantai. Warga hanya khawatir bila mamalia laut tersebut sampai ke perairan dangkal, justru akan terdampar.
Berbagai faktor bisa menjadi penyebab mamalia laut itu terseret hingga ke daratan. Dikutip dari laman detik, Ketidakseimbangan ekosistem bisa jadi alasan. Antara lain kemudian juga kondisi laut.
Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) saat itu, Wiratno kepada wartawan menjelaskan, secara umum, hewan laut cenderung mencari tempat hidup yang menurutnya aman. Namun, sayangnya mereka seringkali tak bisa membedakan wilayah yang seharusnya tak ditempati.
“Kondisi perairan yang ada perubahan secara kimiawi maupun fisik, kemudian bisa saja dia mencari tempat yang lebih aman jadi terdampar,” sebut Wiratno.
Senada dengan itu, diungkapkan oleh Peneliti Mamalia Laut LIPI Sekar Mira menjelaskan beberapa faktor penyebab terdamparnya hewan-hewan laut itu. Salah satu faktor utamanya ialah lantaran kondisi laut yang kian tercemar.
“Dari kejadian terdampar ini bisa juga ada pengaruh polutan atau cemaran di laut kita. Jadi banyak banget faktornya,” ucap Sekar.
“Bisa juga ini indikasi cuaca ekstrem, misal gempa dasar laut atau pasang surut ekstrem bisa berpengaruh,” imbuhnya.
Sekar mengingatkan, kejadian lumba-lumba atau paus yang terdampar perlu penelitian lebih lanjut. Menurut Sekar sebenarnya mereka bisa menjadi alarm atau pembawa pesan ada sesuatu yang salah di laut atau habitat mereka.
“Bisa jadi ini indikasi dari fenomena ini,” jelas Sekar.(***)
Video Lumba-lumba Terdampar di Palopo








