Harga BBM Nonsubsidi Diprediksi Turun, Kalau BBM Subsidi…?
Harga BBM nonsubsidi diprediksi turun bulan Mei depan. Pasalnya harga minyak mentah berjangka AS acuan West Texas Intermediate (WTI) jatuh hingga minus US$37,63 per barel pada perdagangan awal pekan ini, Senin (20/4).
“Dengan demikian seharusnya awal Mei akan ada penurunan harga,” ujar Pengamat Energi dari Energy Watch Indonesia Mamit Setiawan dikutip dari CNN Indonesia.
- Ketua Dekranasda Palopo Pamerkan Produk Unggulan di Hadapan Istri Wapres
- Gubernur Sulsel Kerahkan 48 Personel Satpol PP Amankan PSU Pilkada Palopo
- Bupati Gowa Husniah Talenrang Terpilih sebagai Ketua DPW PAN Sulsel
- Wagub Sulsel Fatmawati Sumbangkan Gaji Bulanan untuk Atasi Stunting dan Anak Putus Sekolah
- DPMPTSP Sulsel Tegaskan Helena Night Mart Langgar Izin Penjualan Miras dan Operasional
Diketahui, saat ini, harga BBM (Bahan Bakar Minyak) nonsubsidi Pertamina untuk jenis Pertamax Turbo sebesar Rp9.850 per liter, Pertamax Rp9.000 per liter, dan Pertalite Rp7.650 per liter. Sementara, Pertamina Dex Rp10.200 per liter dan Dexlite Rp9.500 per liter.
Hanya saja, jika Harga BBM nonsubsidi diprediksi turun bulan, untuk harga BBM Subsidi, Mamit mengaku belum dapat memprediksikan. Hal ini lantaran penyesuaian harga BBM subsidi mempertimbangkan banyak faktor.
“Untuk BBM premium karena ini penugasan, saya belum bisa memastikan, meskipun dalam Kepmen ESDM diatur. Karena ini sampai ke Menteri Koordinator yang memutuskannya,” imbuh dia.
Baca juga, IPM Daerah Luwu Raya Meningkat, Kota Palopo, Lutim, Luwu Kategori Tinggi, Luwu Utara Kategori Sedang
Mamit menyebut, Keputusan Menteri ESDM Nomor 62.K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.
Mamit melanjutkan, tren pelemahan minyak dunia juga akan mempengaruhi tarif listrik. Sebab, salah satu komponen Biaya Pokok Penyediaan (BPP) adalah minyak mentah Indonesia (Indonesian crude price/ICP).
Pada Maret lalu, ICP tercatat jatuh 39,5 persen dari US$56,61 per barel menjadi US$34,23 per barel. Diproyeksi, ICP April akan berada di bawah US$30 per barel.
- Dispertanakbun: Tak Ada Kasus PMK pada Sapi Lokal Palopo
- YouTube Luncurkan Fitur “Lens” di Shorts, Bisa Kenali Objek dalam Video
- Motif Dendam, Lima Pelaku Penikaman Siswa di Palopo Ditangkap
- Ketua Koni Hadiri Muskot Perbakin Palopo, AKBP Dedi Terpilih Sebagai Ketua
- Irlandia Dukung RUU Larangan Perdagangan dengan Pemukiman Ilegal Israel
Tarif Listrik
Hanya saja, yang jadi kendala saat ini, adanya pelemahan nilai tukar rupiah yang membebani kinerja PT PLN (Persero).
“Untuk tarif listrik saya kira ini merupakan berkah bagi PLN karena dalam menentukan BPP mereka ada salah satu komponennya ICP. Tinggal nanti PLN berhitung kembali apakah mereka dalam posisi untung atau tetap merugi, karena tarif listrik sudah cukup lama tidak naik,” terang dia.(red)
