Husler Harap Kuda Lumping Eksis di Luwu Timur
Husler Harap Kuda Lumping Eksis di Luwu Timur
Bupati Luwu Timur, Muhammad Thoriq Husler berharap agar budaya Tarian Kuda Lumping dapat eksis di Luwu Timur. Budaya ini diharapkan dapat menambah khasanah budaya di daerah Batara Guru tersebut. Olehnya itu, Husler berharap, untuk acara- acara pemerintah daerah, tarian kuda lumping ini juga harus ikut ambil bagian.
Husler juga menambahkan Tari Kuda lumping adalah seni tradisional yang harus dilestarikan.
Tak hanya dari aspek budaya, namun juga dari sisi penampilan. Ini yang mungkin harus dijaga tetap baik.
“Kita harap Tari Kuda Lumping tetap menjadi bagian penting dari kekayaan budaya masyarakat di Luwu Timur” kata Husler.
Diketahui, beberapa waktu lalu, Bupati Luwu Timur meresmikan Komunitas Tari Kuda Lumping Campur Sari Taruna Jaya. Didampingi Camat Kalaena, Alimuddin Bachtiar peresmian komunitas itu ditandai dengan pemotongan tumpeng.
Tarian Kuda Lumping juga disebut jaran kepang atau jathilan yang merupakan tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda, dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang.
Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut.(fb/hry)









