Jokowi Target, 2019 Guru Berkeahlian Ganda
Ketrampilan dan keahlian generasi penerus bangsa dipengaruhi kualitas guru di bangku sekolah. Itulah sebabnya keahlian dan ketrampilan guru juga perlu ditingkatkan sebagai bagian dari reformasi pendidikan di Tanah Air.
Dalam hal ini, pemerintah terus melakukan peningkatan kualitas guru melalui program sertifikasi profesi, pelatihan, keahilan ganda, dan memastikan tersedianya guru di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Berdasarkan data dari Kantor Staf Kepresidenan, saat ini sertifikasi profesi guru meningkat dari 1,642 juta orang di tahun 2015 menjadi 1,726 juta di tahun 2017.
Bukan cuma dari sisi kualitas keterampilan saja, pemerintah juga berupaya meningkatkan kualitas kesejahteraan guru lewat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No.15/2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dengan sasaran tunjangan profesi guru non-PNS sebanyak 210.269 orang dan tunjangan khusus guru non-PNS sebanyak 23.751 orang.
Menurut Jokowi, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur merupakan kunci untuk bersaing dengan negara lain. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini bahkan mendesak agar Mendikbud untuk fokus pada pengembangan keterampilan tenaga pendidik dan peserta didik.
“Guru-guru harus di-upgrade, terutama yang berkaitan dengan kemampuan. Guru yang terampil harus lebih banyak dari guru yang normatif,” tegasnya ketika hadir dalam Pusdiklat Kemendikbud, di Kota Depok, Jawa Barat, seperti dikutip dari Liputan6, Selasa (12/2/2019).
Jokowi juga berpesan agar para guru mengenalkan revolusi industri 4.0 kepada peserta didik. Menurutnya pelajar harus didorong untuk mempelajari digitalisasi, aritificial intelligence, internet of things, advance robotic, crypto currency, dan virtual reality.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud Supirano mengaku desakan tersebut sebagai tantangan tersendiri. Senada dengan Jokowi, menurutnya saat ini SDM di Indonesia harus berkembang sesuai tuntuan era industri 4.0.
“Kita akan melakukan upgrading, artinya guru-guru produktif akan diperbanyak untuk mendukung sekolah. Memang kalau dihitung secara kebutuhan, guru produktif masih kurang banyak,” ungkapnya.
Sementara itu, seperti dikutip dari situs resmi Kemendikbud, Mendikbud Muhajir Effendy mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah guru kejuruan produktif. Guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan diperkuat dengan program keahlian ganda untuk mendorong revitalisasi secara keseluruhan agar dapat menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi di dunia kerja.
“Target guru berkeahlian ganda 2019 mencapai 40 ribu guru,” ujarnya.
Adapun program keahlian ganda yang diberikan bagi guru-guru SMK memiliki kategori normatif dan adaptif. Sebanyak 51 sasaran keahlian pendidikan dan pelatihan keahlian ganda dikelompokkan ke dalam enam bidang, di antaranya kelautan, agrobisnis, dan agroteknik, seni rupa dan kriya, pariwisata, teknologi dan rekayasa, serta teknologi informasi dan komunikasi.(****)
