Kabupaten Luwu Rawan Bencana, Bupati: Perlu Mitigasi Bencana dan Aktifkan Posko Siaga Bencana
Jika ditinjau dari aspek geografis, Kabupaten Luwu berpotensi tertimpa bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan kebakaran hutan. Meski tak diharapkan, Bupati Luwu, H Basmin Mattayang meminta agar masyarakat senantiasa waspada.
Sebagai bentuk upaya pencegahan bencana kata Basmin, diperlukan mitigasi bencana serta pengaktifan posko-posko siaga bencana disetiap desa/kelurahan dan kecamatan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Agar seluruh elemen masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana,” kata Basmin.
Hal tersebut diungkapkannya saat memimpin langsung Apel Gabungan Siaga Bencana yang digelar oleh Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Luwu
dengan melibatkan TNI-Polri, BPBD, Tagana Dinas Sosial, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam dan Penyelamatan, Dinas Kesehatan, PMI dan Pemuda Pacasila di lapangan upacara kompleks perkantoran Bupati.
Apel Gabungan ini sendiri dalam rangka Siap Siaga personil gabungan menghadapi Bencana Banjir, Puting Beliung dan Tanah Longsor di wilayah Kabupaten Luwu yang akan terdampak dari cuaca hujan yang ekstrim.
Usai apel, kegiatan dilanjutkan dengan mengecek peralatan maupun transportasi yang digunakan dalam penanggulangan bencana serta meninjau posko induk yang ditempatkan di Kecamatan Suli dan Walenrang.
Turut hadir dalam apel, Ketua DPRD Luwu, Rusli Sunali, Waki Bupati Luwu Syukur Bijak, Kepala Kejaksaan Negeri Luwu, Erny Veronika Maramba, Ketua Pengadilan Negeri Belopa, I Made Yuliada, Sekda Luwu, Ridwan Tumba Lolo, Wakapolres Luwu, Kompol Abraham Tahalele, Pabung Luwu, Mayor Arm Syafaruddin, para Asisten dan staf ahli Bupati serta para kepala OPD.
Sebelumnya, Pemkab Luwu kemudian mengambil langkah antisipasi penanggulangan bencana dengan menggelar Rapat Koordinasi Siaga Bencana di Aula kantor Bappeda.
Dalam rakor disepakati agar dalam mengantisipasi setiap kemungkinan bencana yang terjadi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Luwu membentuk dua posko induk di tingkat kabupaten dan dibentuk pula posko ditingkat Kecamatan dan desa sebagai pusat informasi warga dengan mempersiapkan segala peralatan evakuasi dan penanganan korban bencana termasuk pengecekan kesehatan, bantuan obat-obatan, makanan, penyediaan air bersih, pakaian layak pakai, dan penentuan call center posko terpadu siaga bencana.
Pada rakor tersebut, Bupati Luwu mengatakan, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, ada 4 kecamatan di wilayah Selatan kabupaten Luwu yang menjadi langganan banjir yaitu Kecamatan Larompong Selatan, Larompong, Suli dan Suli Barat.
“Ke 4 kecamatan ini menjadi langganan banjir karena selain curah hujan yang cukup tinggi, hutan-hutan diatas gunung juga sudah mulai terkikis. Ini harus menjadi perhatian para camat, bukan hanya di 4 kecamatan tapi diseluruh wilayah kabupaten Luwu agar lebih proaktif mengontrol para perambah hutan didaerahnya masing-masing, dimana dibeberapa lokasi, hutan lindung telah beralih fungsi menjadi kebun”, papar Basmin Mattayang.(****)
