Kapolres Palopo Disebut Manis di Depan, Tertutup di Belakang?
Aktivis Tana Luwu menilai sikap Kapolres Palopo, AKBP Dedi Surya Dharma, menjadi preseden buruk bagi institusi Polri.
Pasalnya, perwira dua bunga itu dianggap bersikap manis di depan, namun tertutup terhadap wartawan di belakang.
Aktivis Tana Luwu, Alvin, menyebut sejak awal menjabat di Palopo, Kapolres memang pernah bersilaturahmi dengan awak media.
Namun, ia menilai hubungan itu tidak terjalin dengan baik lantaran Kapolres sulit ditemui dan jarang merespons komunikasi wartawan.
“Ini sudah jadi preseden buruk bagi institusi Polri. Kapolri saja dekat dengan wartawan, kenapa Kapolres tidak bisa? Jika ada wartawan ingin bertemu, atau sekadar WA, seharusnya dijawab,” kata Alvin kepada wartawan, Minggu (24/8/2025).
Alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itu juga mengingatkan Kapolres agar segera membenahi diri.
Menurutnya, kultur masyarakat Luwu Raya masih menjunjung tinggi falsafah Sipakatau, Sipakaine, dan Sipakalebbi, sehingga pejabat publik harus lebih terbuka.
Lebih jauh, Alvin menilai undangan silaturahmi yang baru dijadwalkan Kapolres bersama wartawan terkesan dipaksakan.
Ia menyebut undangan tersebut muncul setelah ramainya pemberitaan soal sikap tertutup Kapolres.
“Kalau saya wartawan, pastilah tidak akan hadir. Bukan provokasi, tapi percuma kalau kembali ke sistem lama,” ujarnya.
Wartawan Tolak Hadiri Undangan Kapolres








