Janji Kapolres Tak Terpenuhi, Kasus NF Masih Misteri Usai Dua Pekan
PALOPO – Kasus pelecehan dan pencurian yang menimpa seorang guru berinisial NF (25) di kos-kosannya, Kelurahan Balandai, Kecamatan Bara, pada 16 Agustus 2025 lalu, hingga kini belum berhasil diungkap aparat kepolisian.
Lambannya penanganan kasus ini memicu kritik dari berbagai pihak. Ketua Himpunan Kerukunan Mahasiswa Luwu Utara (HIKMALUTRA), Tandi Bali, menilai kepolisian tidak serius dalam mengawal kasus tersebut.
“Pihak kepolisian tidak betul-betul serius dalam menangkap pelaku. Ini sama halnya membuka dan melanggengkan pelanggaran hukum di Kota Palopo,” tegas Tandi Bali, Kamis (11/9/2025).
Ia bahkan mendesak Kasat Reskrim dan Kapolres Palopo untuk mengundurkan diri jika tidak mampu menuntaskan kasus tersebut.
Sebelumnya, Kapolres Palopo, AKBP Dedi Surya Dharma, menyatakan kasus NF menjadi prioritas.
Bahkan, ia memberi target satu minggu sejak 26 Agustus 2025 untuk segera mengungkap pelaku.
Namun hingga pertengahan September, kasus ini belum menemukan titik terang.
“Kapolres menyampaikan kasus ini diprioritaskan. Tapi sudah dua minggu lebih, tidak ada langkah konkret,” tegas Tandi Bali.
Dalam aksinya, pelaku tidak hanya melecehkan korban, tetapi juga mencuri satu unit ponsel Samsung A14 serta tabung gas.
Rekaman CCTV yang merekam kejadian tersebut sempat viral di media sosial.
NF mengaku sudah empat kali memberikan keterangan kepada penyidik, namun belum ada perkembangan berarti.
“Mudah-mudahan cepat ditau pelakunya dan ditangkap polisi, supaya tidak ada korban lagi,” harap NF.
Kapolres Palopo sebelumnya menegaskan akan mengganti Kasat Reskrim bila tim Resmob gagal mengungkap kasus ini.
“Saya sudah sampaikan Reskrim untuk mengerahkan semua kemampuan yang ada. Kalau Resmob tidak mampu, saya ganti,” tegas AKBP Dedi Surya Dharma, Selasa (26/8/2025).
