Aktivis Soroti Lambannya Polisi Tangani Kasus Pelecehan Disertai Pencurian di Palopo

Aktivis Senior Tanah Luwu, Yertin Ratu (asset: spiritkita.com)

Kasus dugaan pelecehan seksual disertai pencurian yang menimpa seorang guru berinisial NF di Kelurahan Balandai, Kota Palopo, hingga kini belum menunjukkan perkembangan.

Kondisi ini memicu kritik dari kalangan aktivis.

Aktivis perempuan, Yertin Ratu, menilai aparat kepolisian terkesan lamban menangani kasus tersebut.

Ia menekankan perkara ini tidak bisa dilihat sebatas pencurian semata, karena ada unsur kekerasan seksual yang dialami korban.

“Pihak kepolisian hanya melihat ini soal pencurian saja. Padahal ada kekerasan seksual yang menyertai dan berpotensi menimbulkan trauma berkepanjangan pada korban. Sepertinya empati itu tidak ada,” tegas Yertin, Jumat (22/8/2025).

Menurutnya, bila Polres Palopo tetap hanya fokus pada aspek pencurian, pihaknya akan melaporkan penyidik kasus ini ke Irwasda Polda Sulawesi Selatan.

“Jangan karena nominal barang yang diambil kecil, kasus ini jadi dianggap remeh. Yang utama adalah pelecehan yang dialami korban,” ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Palopo, IPTU Syahrir, mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman laporan korban. Hingga kini, pelaku belum berhasil diidentifikasi.

“Belum ada, masih lidik,” singkatnya saat dikonfirmasi, dikutip dari Palopo Pos.

Dapatkan Update Berita Pilihan Menarik
di Fanspage dan Tiktok Anda
Spiritkita
fsuryaa
Redaksi
Tim Spiritkita
Pemkot Palopo

Banner