Kecewa Paslon Serang Personal, Jokowi Minta KPU Ubah Format Debat
SPIRITKITA.COM — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kekecewaannya terhadap jalannya debat calon presiden (capres) baru-baru ini dan meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengubah format debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurut Jokowi, debat tersebut kurang memberikan pendidikan kepada masyarakat karena lebih banyak menonjolkan serangan pribadi ketimbang pemahaman terhadap kebijakan dan visi misi.
“Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu, sehingga hidup,” ujar Jokowi pada Senin (8/1/2024).
Jokowi menilai bahwa meskipun wajar bagi capres untuk saling menyerang terkait kebijakan dan visi misi, debat ketiga Pilpres 2024 lebih banyak menampilkan serangan bermotif personal. Ia berharap agar format debat dapat diperbarui dan lebih terarah agar memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat.
Dalam debat ketiga tersebut, tema yang dibahas meliputi pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, globalisasi, dan politik luar negeri. Namun, atmosfer debat lebih terfokus pada serangan personal antara capres nomor urut satu, Anies Baswedan, dan capres nomor urut dua, Prabowo Subianto.
Dalam analisis sentimen di media sosial, terlihat bahwa Anies Baswedan mendapatkan sentimen positif sebesar 76 persen, sementara Prabowo Subianto hanya 40 persen. Sentimen positif terhadap Anies Baswedan disebabkan oleh apresiasi terhadap serangannya dan paparan data yang banyak. Di sisi lain, Prabowo Subianto mendapatkan sentimen negatif sebesar 54 persen, terutama karena dianggap mudah terpancing dan sering memotong pembicaraan.
Jokowi berharap bahwa perubahan format debat dapat meningkatkan kualitas dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.(*)
