Klasterisasi Kemenristekdikti, Tiga Perguruan Tinggi di Luwu Raya Turun Peringkat

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi di Indonesia 2018. Diungkapkan Dirjen Kelembagaan Iptekdikti Patdono Suwignyo saat konferensi pers Klasterisasi Perguruan Tinggi di Indonesia 2018, Klasterisasi tersebut dilakukan untuk memetakan perguruan tinggi Indonesia yang berada di bawah naungan Kemenristekdikti guna meningkatkan mutu secara bekelanjutan dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi.

Patdono menjelaskan, penilaian performa perguruan tinggi pada tahun ini secara garis besar terdapat beberapa penyesuaian sebagai hasil evaluasi dari penilaian 2017.

Komponen utama yang digunakan untuk menilai performa perguruan tinggi di Indonesia mencakup lima komponen utama, yaitu kualitas SDM yang mencakup persentase jumlah dosen berpendidikan S3, persentase jumlah lektor kepala dan guru besar, dan rasio mahasiswa terhadap dosen. Kemudian, kualitas kelembagaan, yang mencakup akreditasi institusi dan program studi, jumlah program studi terakreditasi internasional, jumlah mahasiswa asing, serta jumlah kerja sama perguruan tinggi. Kualitas kegiatan kemahasiswaan yang mencakup kinerja kemahasiswaan.

“Untuk mengetahui informasi lebih detail, Perguruan Tinggi dapat melihat nilai dari masing-masing komponen yang ada sebagai bahan evaluasi peningkatan mutu secara online melalui laman http://pemeringkatan.ristekdikti.go.id dengan memasukan enam digit kode perguruan tinggi masing-masing yang tercatat pada PD DIKTI Kemenristekdikti,” kata Patdono.

Di Luwu Raya, Universitas Cokroaminoto Palopo yang pada tahun 2017 di peringkat 160, pada penilaian 2018, melorot turun ke peringkat 263. Demikian halnya dengan STIE Muhammadiyah. Di tahun 2017 meraih posisi di peringkat 178, di tahun 2018 turun ke peringkat 266. STISIP Veteran demikian juga.

Lain halnya dengan STIKES Mega Buana, STIKES Bakti Persada, Univeristas Andi Djemma, STIKES Kurnia Jaya Persada, STIKES Batara Guru, STKIP Muhammadiyah Palopo dan STIKES Datu Kamanre. Ketujuh lembaga pendidikan tinggi ini mengalami peningkatan mutu berdasarkan klasterisasi Kemenristekdikti.

STIKES Mega Buana misalnya. Di tahun 2017 masuk klasterisasi 701-800, di tahun 2018 berhasil naik di klasterisasi 501-600.(lebih jelas, lihat grafis)

Dapatkan Update Berita Pilihan Menarik
di Fanspage dan Tiktok Anda
Spiritkita
Pemkot Palopo

Banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *