Longsor Tutup Jalan Poros Palopo–Bastem Utara, Akses Antar Wilayah Lumpuh Total
PALOPO — Longsor menutup akses Jalan Poros Palopo–Bastem Utara, tepatnya di Kelurahan Latuppa, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, Selasa (11/11/2025) malam.
Material tanah dan batu menutupi badan jalan di dua titik, masing-masing di kilometer 12 dan kilometer 14, sehingga seluruh jalur penghubung antara Kota Palopo dan Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, tidak dapat dilalui.
Meski tidak ada korban jiwa, peristiwa tersebut mengakibatkan lumpuhnya arus transportasi warga dan distribusi barang antarwilayah.
Bhabinkamtibmas Latuppa, Aipda Jasman, mengatakan longsor terjadi usai hujan deras mengguyur wilayah perbukitan di sekitar lokasi.
“Setelah hujan, sekitar pukul 20.00 WITA terjadi longsor,” ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (12/11/2025).
Ia menjelaskan, kendaraan roda dua sudah bisa melintas dengan bantuan warga, sementara roda empat masih belum dapat melewati jalur tersebut.
“Sebenarnya motor sudah bisa lewat dengan bantuan warga sekitar. Kalau mobil belum bisa sama sekali,” jelasnya.
Sementara itu, Lurah Latuppa, Konni, membenarkan kondisi di lapangan masih berisiko tinggi karena material longsor masih terus berjatuhan.
“Motor bisa lewat jika dibantu. Tapi masih berisiko, karena material longsor masih turun,” ujarnya.
Konni menambahkan, belum ada jalur alternatif yang dapat digunakan warga untuk menuju Bastem Utara maupun sebaliknya. Proses pembukaan jalan juga belum dimulai karena situasi di lapangan belum memungkinkan.
“Pembukaan jalan akan dilakukan menggunakan alat berat milik perusahaan di Latuppa, tetapi saat ini masih menunggu kondisi yang memungkinkan,” katanya.
Ia mengungkapkan, Jalan Poros Palopo–Bastem Utara memang termasuk wilayah rawan longsor. Dalam setahun terakhir, kejadian serupa sudah dua kali terjadi di titik yang sama.
“Tiap tahun longsor pasti terjadi di jalan ini,” imbuhnya.
Pemerintah kelurahan bersama aparat keamanan kini tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pembersihan material dan penanganan darurat, sembari mengimbau masyarakat agar berhati-hati saat melintas, terutama pada cuaca ekstrem.
“Kami minta warga tetap waspada dan tidak memaksakan diri melintas saat hujan deras,” tutup Konni.








