Lumba-lumba Terdampar di Desa Lamunre Belopa Kabupaten Luwu

Lumba-lumba Terdampar di Desa Lamunre Belopa Kabupaten Luwu

Seekor Lumba-lumba terdampar pada aliran sungai di Desa Lamunre Kecamatan Belopa Utara Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan.

Dalam laman media Sosial Facebook, sebuah akun memposting upaya warga Desa untuk menggiring kembali Lumba-lumba tersebut ke wilayah perairan laut lepas. Sebelumnya, Pihak warga juga telah menghubungi Damkar (Dinas Pemadam Kebakaran) Pemkab Luwu untuk mengevakuasi Lumba-lumba.

Dari keterangan di video tersebut, pada tubuh lumba-lumba terdapat sedikit luka di perutnya.

Meski di post baru dua jam pada Jumat pagi, 5 Februari 2021. video ini sendiri telah díbagikan ribuan kali. Demikian juga dengan komentar para netizen.

Kejadian Lumba-lumba terdampar seperti ini sebelumnya tepat setahun lalu juga terjadi di Kota Palopo. Seekor lumba-lumba dítemukan warga di pantai I Songka Kota Palopo, Sulawesi Selatan. pada Senin, 6 Januari 2020. Dalam tayangan video, nampak tiga orang nelayan berupaya menarik masuk kembali lumba-lumba ke lautan.

Pada pemberitaan itu dísebutkan berbagai faktor bisa menjadi penyebab mamalia laut itu terseret hingga ke daratan. Salah satu contohnya adalah Ketidakseimbangan ekosistem bisa jadi alasan. Antara lain kemudian juga kondisi laut.

https://youtu.be/I5CIv_xau94

Dítjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) saat itu, Wiratno kepada wartawan menjelaskan, secara umum, hewan laut cenderung mencari tempat hidup yang menurutnya aman. Namun, sayangnya mereka seringkali tak bisa membedakan wilayah yang seharusnya tak dítempati.

“Kondisi perairan yang ada perubahan secara kimiawi maupun fisik, kemudian bisa saja dia mencari tempat yang lebih aman jadi terdampar,” sebut Wiratno.

Dua Lumba-lumba Terdampar di Sulsel, Peneliti Mamalia Laut LIPI: Ini Pesan Atau Alarm

Senada dengan itu, díungkapkan oleh Peneliti Mamalia Laut LIPI Sekar Mira menjelaskan beberapa faktor penyebab terdamparnya hewan-hewan laut itu. Salah satu faktor utamanya ialah lantaran kondisi laut yang kian tercemar.

“Dari kejadian terdampar ini bisa juga ada pengaruh polutan atau cemaran di laut kita. Jadi banyak banget faktornya,” ucap Sekar.

“Bisa juga ini indikasi cuaca ekstrem, misal gempa dasar laut atau pasang surut ekstrem bisa berpengaruh,” imbuhnya.

Sekar mengingatkan, kejadian lumba-lumba atau paus yang terdampar perlu penelitian lebih lanjut. Menurut Sekar sebenarnya mereka bisa menjadi alarm atau pembawa pesan ada sesuatu yang salah di laut atau habitat mereka.

“Bisa jadi ini indikasi dari fenomena ini,” jelas Sekar.(***)

Dapatkan Update Berita Pilihan Menarik
di Fanspage dan Tiktok Anda
Spiritkita
Pemkot Palopo

Banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *