No Money No Justice! Mahasiswa Desak Polres Palopo Tangkap Pembunuh Feny Ere
PALOPO, SPIRITKITA – Ratusan mahasiswa di Palopo, menggelar aksi unjuk rasa mendesak kepolisian mengusut tuntas kematian Feny Ere.
Sales cantik yang ditemukan tinggal kerangka di Kelurahan Battang Barat setelah dilaporkan hilang selama setahun.
Aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Mapolres Palopo pada Senin (10/3/2025) ini diwarnai orasi dan spanduk tuntutan.
Para demonstran menuntut agar aparat segera menangkap dan mengadili pelaku pembunuhan Feny Ere.
Selain itu, mereka juga mendesak Kapolda Sulsel untuk mencopot Kapolres dan Kasat Reskrim Palopo yang dianggap lalai dalam menangani kasus ini.
Sebagai bentuk protes, mahasiswa mengusung grand isu “No Money No Justice, Percuma Ada Polisi.”
“Kami tidak akan tinggal diam! Kematian Feny Ere harus diusut secara transparan dan tuntas. Jangan ada upaya menutup-nutupi kasus ini,” ungkapnya.
Jenderal Lapangan (Jenlap) aksi, Miliyani, dalam pernyataan tertulisnya menilai kasus ini menunjukkan lemahnya respons kepolisian dalam mengungkap pelaku pembunuhan.
“Sampai saat ini, kasus dugaan pembunuhan terhadap Feny Ere belum terungkap atau belum dituntaskan oleh pihak kepolisian,” tegasnya.
Sebagai simbol protes terhadap lambannya penyelidikan, mahasiswa juga membawa keranda mayat dalam aksi tersebut.
“Kami menilai ada kelalaian dalam melacak siapa dalang atau aktor yang bertanggung jawab atas hilangnya nyawa Feny Ere,” lanjut Miliyani.
Selain itu, mahasiswa menyoroti dugaan pelanggaran kode etik oleh oknum kepolisian saat keluarga korban pertama kali melaporkan kehilangan Feny Ere.
“Ada pernyataan dari oknum kepolisian Palopo yang kami nilai melanggar Perpolri Nomor 7 Tahun 2022 tentang kode etik profesi dan komisi kode etik kepolisian,” tambahnya.


