Minim Perhatian Terhadap Kegiatan FKN XIII, CSR Perusahaan Swasta dan BUMN di Tana Luwu Dipertanyakan

Muslimin Akib

Corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar yang dimiliki perusahaan-perusahaan baik swasta maupun BUMN yang ada di Tana’ Luwu sangat minim.

Pasalnya, hampir semua perusahaan yang beroperasi di tana’ Luwu tersebut tak memberi kontribusi yang berarti demi suksesnya kegiatan berskala nasional, Festival Keraton Nasional (FKN) 2019 yang akan dilaksanakan 6-13 September di Kota Palopo, Belopa, Masamba dan Malili.

Dari pertemuan panitia FKN XIII dengan sejumlah awak media di Istana Kedatuan Luwu, Kamis, 22 Agustus 2019, terungkap perusahaan yang baru terlibat memberi kontribusi ke Panitia untuk pelaksanaan FKN XIII.

“Seingat saya baru PT. Vale dan Bank Sulselbar yang memberi kontribusi ke panitia FKN XIII,” kata ketua Panitia FKN, Brigjen (purn) TNI Muslimin Akib didampingi wakil ketua FKN XIII, Dr Suaedi dihadapan sejumlah awak media.

Sekedar diketahui, FKN XIII 2019 kali ini diikuti ratusan raja dan sultan se-nusantara. FKN-FKN sebelumnya, jumlah raja dan sultan yang hadir pada FKN tak sebanyak kali ini.

Lebih jauh Muslimin Akib mengungkapkan panitia akan berupaya memperkenalkan sumber daya, khususnya dalam bidang kuliner yang ada di Tana’ Luwu.

Sebagai puncaknya, lanjut Muslimin, akan ada kegiatan Manre Sappare yang akan dilaksanakan di Masamba, Luwu Utara. Di kegiatan tersebut, para tamu yang merupakan raja dan sultan se nusantara akan diperkenalkan pada hidang makanan dari bahan Sagu.

Selain kuliner yang terbuat dari sagu, kata Muslimin Akib, panitia juga akan memperkenalkan Kopi khas Tana Luwu.

“Di Tana Luwu, kita juga punya kopi yang memiliki rasa tersendiri, yakni Kopi Latimojong. Itu nanti akan kami perkenalkan ke peserta FKN yang datang dari seluruh penjuru Indonesia,” papar Muslimin Akib.

“Selain sagu dan Kopi, kita juga akan berupaya mengangkat Kain tenun rongkong,” kata Muslimin Akib.

Selain itu, Wakil Ketua panitia, Dr Suaedi pada kesempatan tersebut menambahkan, dengan adanya kegiatan FKN XIII, budaya-budaya tradisional yang mulai redup dapat muncul lagi kepermukaan dan dapat diketahui oleh generasi-generasi yang ada saat ini dan generasi selanjutnya.

Suaedi juga mengungkapkan, selama kegiatan FKN XIII berlangsung, pihak panitia akan menfasilitasi penggiat seni budaya yang ingin tampil pada pentas yang telah disusun panitia pelaksana kegiatan.

“Namun yang perlu diingat, Festival keraton adalah festival budaya, tentu beda dengan festival lain yang selama ini telah dilaksanakan,” ujar Suaedi.(****)

Dapatkan Update Berita Pilihan Menarik
di Fanspage dan Whatsapp Anda
Spiritkita
Pasangiklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *