Orang Ditagih Biasanya Lebih Galak Dari Penagih, Ini Penyebabnya
Ketika bicara terkait soal Uang, biasanya sebahagian orang menganggap hal tersebut adalah sesuatu yang sifatnya sensitif. Terlebih ketika hal tersebut adalah persoalan hutang.
Ketika berutang, seyogyanya harus dibayar sesuai tanggal yang telah disepakati antara pihak peminjam dan pemberi utang.
Hal lucu yang sering terjadi adalah ketika orang yang berutang ditagih, justru terasa lebih galak daripada orang yang datang menagih. Mau tahu penyebabnya?
Perencana Keuangan Financial Consulting Eko Endarto mengatakan, sebagian orang menganggap suatu pinjaman bukan hal yang wajib untuk dikembalikan. Sehingga ketika berutang, mereka tidak memiliki niat untuk mengembalikannya.
“Kita menganggap suatu pinjaman itu suatu hal yang biasa, bukan suatu hal yang harus dikembalikan. Sehingga orangnya yang minjem tadi nggak berniat untuk mengembalikannya,” ucap Eko, Sabtu (9/11/2019) seperti dikutip dari detik.
Eko melanjutkan, sebagian orang berutang untuk hal-hal yang tidak perlu. Sehingga tidak ada uang yang bisa diandalkan untuk mengembalikan utang tersebut.
“Kita itu terbiasa ngutang tapi untuk hal-hal yang nggak perlu sebenarnya. Sehingga habis untuk konsumtif. Untuk hal-hal yang tidak dipertimbangkan sebelumnya. Sehingga ketika berutang habis uangnya. Padahal kebutuhan udah sama,” katanya.
Untuk itu, tidak sedikit orang marah ketika ditagih utang karena mereka merasa terancam dan marah karena kesal dikejar-kejar utang.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Perencana Keuangan dari ZAP Finance Prita Hapsari Ghozie. Menurutnya, orang yang marah ketika ditagih utang karena mereka tidak mempunyai uang untuk mengembalikannya.
“Simple. Nggak ada uangnya,” katanya melalui pesan singkat.(dtk)
