PAM TM: Proses Pengolahan Air Mahal, Ini Penjelasannya
Penyaluran air dari sungai hingga ke rumah pelanggan membutuhkan waktu dan proses serta sumber daya manusia dalam hal ini karyawan terampil dengan fisik yang prima. Penyaluran air dari sungai hingga ke rumah pelangganpun membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Olehnya itu, kepala pelanggan PAM TM diharapkan bijak dalam menggunakan air bersih serta tepat waktu dalam membayar tagihan rekening air kita demi keberlangsungan layanan PAM TM.
Hal tersebut diungkapkan Humas PAM TM melalui rilisnya menyikapi masih adanya sebahagian masyarakat yang kurang memahami tentang proses penyaluran air dari sungai hingga akhirnya sampai di rumah pelanggan, dari air yang belum layak konsumsi hingga tersaring menjadi air bersih yang layak komsumsi.
“Dan terkadang masih menganggap bahwa air hanya disalurkan dari sungai melalui pipa langsung ke rumah pelanggan tanpa melalui proses pengolahan,” tulis Humas PAM TM.
Lebih rinci, PAM TM memaparkan proses yang dimaksud sebagai berikut :
1. Sungai adalah sumber air baku,
guna memudahkan penangkapan air dari sungai maka dibuatlah sebuah INTAKE yang tujuannya adalah menampung air dari sungai kemudian di alirkan dengan sistem perpipaan ke tempat pengolahan berikutnya. Proses memasukkan air dari sungai ke INTAKE harus dengan pengamatan yg lebih cermat dari operator, misalnya dengan mengawasi sampah di sungai agar tidak ikut masuk ke INTAKE dan terlebih pada saat kondisi air keruh akibat bercampur lumpur karena curah hujan yang tinggi. Untuk itu peran operator dibutuhkan 1 x 24 jam agar tetap menjaga air yang masuk dari sungai ke INTAKE.
2. Dengan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) pada IPAM terdapat mesin pengolah yang dikenal dengan nama WTP.
Air yang disalurkan dari INTAKE masih dalam kondisi tidak layak konsumsi baik dari segi tingkat kekeruhan maupun bakteri yg bercampur dengan air. Melalui WTP inilah dilakukan pengolahan secara bertahap.
Tahap pertama adalah penjernihan air dengan menggunakan bahan kimia khusus, tahap kedua adalah pembunuhan bakteri serta menghilangkan bau dengan menggunakan bahan kimia khusus pula, setelah kedua tahap ini dilalui selanjutnya dilakukan uji laboraturium terhadap hasil akhir dari pengolahan tersebut sampai pada standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan yang layak konsumsi dan tidak membahayakan bagi kesehatan. setelah itu barulah air dapat disalurkan ke rumah-rumah pelanggan.
3. Pendistribusian Air yg sudah diolah selanjutnya disalurkan ke rumah-rumah pelanggan melalui sistem perpipaan. Dalam hal ini, untuk menyalurkan air bukanlah hal mudah mengingat banyaknya jumlah pelanggan dan jarak tempuh serta kondisi geografis yang harus dilalui pipa, untuk memastikan sampai tidaknya dan kuat lemahnya tekanan air ke rumah-rumah pelanggan maka air tersebut harus dikawal dengan mengatur katup serta memastikan tidak terjadi kebocoran pada pipa yang dapat mengurangi jumlah air mengalir dalam pipa dan aktifitas ini dilakukan oleh operator pada siang dan malam hari.
Ketiga proses tersebut memiliki masalah masing-masing dengan tingkat kendala berbeda-beda yang kejadiannya dapat terjadi kapang saja dan berdampak terhadap gangguan layanan air bersih seperti yang sudah seringkali dialami.(****)









