Hadiah HUT RI ke-80, Pemkot Makassar Tidak Naikkan PBB Tahun 2025
Intinya sih..
- Pemkot Makassar pastikan tidak ada kenaikan PBB 2025.
- Kebijakan ini diambil agar masyarakat tidak terbebani di tengah kondisi ekonomi.
- pemuktahiran data wajib pajak.
- Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyebut kebijakan ini sebagai kado istimewa HUT RI ke-80.
MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar memberikan kado istimewa bagi masyarakat pada momentum HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025).
Tahun ini, Pemkot memastikan tidak ada kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
Kepala UPT PBB Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar, Indirwan Dermayasair, menegaskan kebijakan tersebut diambil sebagai bentuk keberpihakan pemerintah agar masyarakat tidak terbebani di tengah kondisi ekonomi saat ini.
“Memang tahun ini tidak ada kenaikan NJOP tanah maupun tarif PBB. Cara kami meningkatkan pendapatan dilakukan melalui pemuktahiran data,” ujarnya.
Menurutnya, strategi tersebut dilakukan dengan memasukkan data terbaru, misalnya lahan kosong yang kini sudah terbangun rumah atau gedung. Meski tanpa kenaikan tarif, realisasi penerimaan PBB tetap menunjukkan tren positif.
Pada tahun 2024, Pemkot Makassar berhasil mengumpulkan Rp258 miliar, sementara target PBB tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp275 miliar dalam anggaran perubahan.
“Pendapatan perlahan meningkat, apalagi mendekati jatuh tempo 30 September nanti,” jelasnya.
Indirwan menambahkan, PBB memang memiliki dua sisi. Jika dinaikkan, penerimaan meningkat signifikan tetapi masyarakat terbebani. Namun, dengan tidak menaikkan tarif, kebijakan ini dianggap lebih pro rakyat.
Selain itu, ia meluruskan informasi terkait wajib pajak yang datang ke kantor Bapenda. Menurutnya, kehadiran tersebut hanya untuk pengecekan peta blok dan pembaruan data, bukan pembayaran.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menilai keputusan tidak menaikkan PBB merupakan bentuk kepedulian pemerintah pada rakyat.
Ia menyebut, hadiah terbaik dari pemerintah bukan hanya kebijakan, tetapi kolaborasi erat dengan masyarakat dalam membangun kota.
“Kado yang terbaik itu adalah kolaborasi bersama masyarakat untuk menjadikan Makassar semakin bagus. Persatuan dan gotong royong menjadi kunci utama,” kata Munafri usai mengikuti upacara HUT RI ke-80 di Lapangan Karebosi.








