Pemerintah dan Muhammadiyah Diprediksi Kompak Rayakan Idul Fitri 1443, BMKG: Hilal Akan Terlihat 1 Mei
Meski awal bulan Ramadan yang di tetapkan pemerintah dan Muhammadiyah berbeda sebelumnya, untuk waktu Lebaran kemungkinan akan jatuh pada hari yang sama.
Hal ini berpotensi terjadi jika prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hilal atau bulan baru pertanda Lebaran Idulfitri 1443 Hijriah akan terlihat pada Minggu 1 Mei sore.
Prediksi itu, kata Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono diketahui dari penghitungan (hisab) yang di lakukan BMKG.
“Berdasarkan data-data tersebut di atas, pengamatan rukyat hilal pada 1 Mei 2022 hilal berpotensi terlihat (teramati),
namun tergantung kondisi cuaca saat pengamatan di setiap lokasi pengamatan,” kata Rahmat melalui keterangan tertulis, Minggu, 24 April 2022.
Di jeskan Rahmat, konjungsi atau ijtimak awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia terjadi sebelum matahari terbenam pada Minggu 1 Mei. Umur bulan baru berkisar 12 hingga 15 jam 30 menit saat matahari terbenam.
Ia menyebut tinggi hilal saat matahari terbenam berkisar di antara 3,79 derajat di Merauke, Papua dan hingga 5,57 derajat di Sabang, Aceh. Elongasi hilal sebesar 4,88 derajat di Oksibil, Papua hingga 6,35 derajat di Sabang, Aceh.
Namun demikian, BMKG meminta masyarakat menunggu keputusan resmi pemerintah.
“Untuk mengawali bulan Syawal 1443 H (2022 M), umat Islam Indonesia sebaiknya menunggu pengumuman Menteri Agama Republik Indonesia melalui Sidang Isbat
yang akan di laksanakan pada tanggal 1 Mei 2022 setelah proses pengamatan hilal,” ujarnya.
Di ketahui, juga sebelumnya, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin memprediksi hal yang sama. Ia menyebut 1 Syawal 1443 Hijriah atau Idulfitri 2022 jatuh pada 2 Mei 2022.(fik)








