Pemerintah Naikkan Insentif Tenaga Medis, Siapkan RS Darurat Bisa Tampung 22 Ribu Orang

Pemerintah Naikkan Insentif Tenaga Medis
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan duka cita mendalam atas gugurnya dokter, perawat, dan tenaga medis yang berjuang dalam penanganan virus corona (Covid-19).
“Atas nama pemerintah negara dan rakyat saya ucapkan terima kasih atas kerja dan perjuangan beliau dalam dedikasi,” kata Jokowi dalam pernyataannya seusai meninjau Rumah Sakit (RS) darurat Wisma Atlet, Senin (23/3).
Untuk itu, Jokowi menegaskan pemerintah telah memutuskan Pemerintah Naikkan Insentif Tenaga Medis setiap bulannya. Rinciannya, dokter spesialis senilai Rp 15 juta, dokter umum dan gigi Rp 19 juta, bidan Rp 7,5 juta, dan tenaga medis lainnya Rp 5 juta.
“Santunan kematian hingga Rp 300 juta. Ini berlaku untuk daerah yang menyatakan tanggap darurat covid-19,” katanya
- Presiden Beri Rehabilitasi Dua Guru di Luwu Utara, Pulihkan Nama Baik dan Hak-Haknya
- Presiden Prabowo Disambut Siswa Usai Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila
- Tahun 2025 Tanpa Rekrutmen CPNS, Pemerintah Pastikan Peluang Baru Dibuka 2026
- Ricuh di DPRD Palopo, Wakil Walikota Harap Kedepannya Demo Lebih Persuasif
- Haji Isam Dianugerahi Bintang Mahaputera Utama oleh Presiden Prabowo
Terkait Wisma Atlet yang dijadikan RS Darurat Corona Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kepala BNPB Doni Monardo memastikan RS Darurat Penanganan Corona Covid-19 ini sudah siap untuk beroperasi, Senin, 23 Maret 2020.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan persiapan Wisma Atlet Kemayoran untuk menampung pasien virus corona sudah 100 persen. Lokasi itu, kata dia, merupakan yang kedua, setelah di Pulau Galang, Kepulauan Riau.
Untuk Kapasitas, Basuki Hadimuljono mengatakan Wisma Atlet terdapat 650 ruang unit satu tower. “Jadi tergantung berapa orang yang akan masuk tiap itu. Tapi rata-rata 22 ribu total,” ujar dia.
Dokter-dokter yang akan bekerja di RS Darurat Corono ini adalah gabungan dokter dari berbagai instansi, dari Kementerian Kesehatan, TNI/Polri, Badan Usaha Milik Negara dan lain-lain.
Menkes Terawan mengatakan RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet hanya ditujukan untuk pasien virus corona Covid-19 dengan gejala ringan. Sehingga, rumah sakit rujukan corona lain bisa menangani pasien dengan gejala berat dan mengalihkan pasien gejala ringan ke Wisma Atlet.
“Jadi yang kondisinya ringan bisa didorong ke RS Wisma Atlet ini,” kata Terawan.
Terawan juga mengatakan untuk bisa masuk ke rumah sakit darurat itu, pasien harus memiliki rujukan dari rumah sakit. “Bukan sekadar rapid test tetapi swab karena itulah rumah sakit yang harus memantaunya. Kalau tidak penularannya ke mana-mana, jadi episentrum baru,” kata dia.
- Walter Notteboom Muncul sebagai Kandidat Kuat Ketua HIPMI Palopo 2025–2028
- PT MDA Sambut JMSI Palopo, Sepakat Bangun Kerja Sama Informasi yang Edukatif
- DPRD dan Wali Kota Palopo Sepakati Rancangan Awal RPJMD 2025–2029
- Kedubes Inggris Temui Wali Kota, Makassar Dibidik Jadi Kota Kolaborasi Internasional
- Pemkab Luwu Raih Penghargaan Swasti Saba Wistara 2025 dari Kemenkes RI
Pada saat pelaksanaannya, RS Penanganan Darurat Covid-19 ini, akan dibagi dalam tiga zona:
Pertama, zona hijau adalah Tower 1, akan diisi oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Hanya orang yang berkepentingan yang bisa memasuki daerah ini.
Kedua, zone kuning adalah Tower 3, akan diisi oleh Dokter, Perawat dan Petugas Paramedis lainnya.
Ketiga, zone merah adalah Tower 6-7, adalah RS Darurat Penanganan Covid-19. Hanya mereka yang menggunakan APD lengkap yang bisa masuk ke zona ini selain pasien.(fik)







