Korban Banjir dan Longsor di Luwu Terima Bantuan
LUWU, SPIRITKITA – Pemerintah Kabupaten Luwu resmi menyerahkan bantuan perbaikan rumah bagi warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Mei 2024.
Bantuan tersebut diserahkan lansung oleh Bupati Luwu, H. Patahudding secara simbolis, hal ini dilakukan sebagai bagian dari langkah nyata menuju pemulihan masyarakat.
Bencana yang terjadi pada 3 Mei 2024 itu berdampak besar pada 14 kecamatan di Kabupaten Luwu, menyebabkan ratusan rumah mengalami kerusakan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, berdasarkan data dari Dinas Perkim, mengajukan permohonan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Dana Siap Pakai (DSP) untuk perbaikan rumah sebanyak 315 unit.
Setelah proses verifikasi dan validasi, jumlah penerima bantuan ditetapkan menjadi 239 rumah dengan total anggaran Rp 10,24 miliar.
Bantuan tersebut diberikan dalam tiga kategori, Rusak ringan : Rp.15 per rumah, Rusak sedang : Rp.30 juta per rumah, Rusak berat : Rp.60 juta per rumah.
Dalam sambutannya, H. Patahudding, menegaskan bahwa bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana. Dia juga menegaskan bahwa program pemulihan infrastruktur, termasuk perbaikan jalan, tetap menjadi prioritas pemerintah.
“Bantuan ini berasal dari Pak Presiden Prabowo. Mengenai infrastruktur jalan, kami berencana melakukan pengaspalan. Namun, karena adanya efisiensi anggaran, kami mohon masyarakat bersabar. InsyaAllah tahun depan akan kami upayakan agar terealisasi,” ujar H. Patahudding.
Salah satu penerima bantuan, Supriadi, mengungkapkan rasa syukur atas perhatian yang diberikan pemerintah.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas perhatian dan bantuan yang diberikan langsung oleh Pak Bupati. Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami,” ujar Supriadi.
Acara serah terima ini dihadiri oleh jajaran Pemda Luwu, perwakilan Polres Luwu, Dandim, anggota DPRD Luwu, serta perwakilan dari PT. Domus dan Bank Mandiri.
Bantuan ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan masyarakat pasca-banjir serta memperkuat ketahanan daerah terhadap bencana di masa mendatang.
