Soroti PT Masmindo, Sahabat Andalan Dukung Gubernur Sulsel Lakukan Evaluasi
LUWU, SPIRITKITA – Rencana kerja sama antara PT Masmindo Dwi Area dan raksasa tambang dunia Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc dalam membuka tambang emas berskala besar di Kabupaten Luwu mendapat sorotan tajam dari tokoh pemuda Luwu Raya, Rifai Andi Kaso Morang.
Rifai menilai proyek tersebut berpotensi besar menimbulkan kerusakan lingkungan yang akan berdampak langsung pada masyarakat, terutama yang bermukim di sepanjang bantaran sungai.
“Kita sepakat dengan pemikiran Gubernur Sulsel, bahwa pembukaan lahan secara legal maupun ilegal telah memperparah kondisi lingkungan dan sangat merugikan masyarakat kecil,” ujarnya, Jumat (18/4/2025).
Sebagai Koordinator Wilayah Sahabat Andalan Luwu Raya, Rifai menekankan pentingnya memperhatikan nasib warga sekitar sebelum mengoperasikan tambang berskala besar.
Ia bahkan mencontohkan kondisi di Provinsi Gorontalo, di mana kerusakan lingkungan di sekitar kawasan tambang emas telah menyebabkan bencana ekologis yang mematikan.
“Kita belajar dari Gorontalo. Jangan sampai kerusakan lingkungan menjadi ancaman maut di Luwu,” tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman juga menolak rencana tambang emas terbuka (open pit) di Luwu.
Ia menyebut akan mengirim surat resmi kepada Presiden untuk meminta evaluasi ulang atas izin tambang yang dikantongi PT Masmindo.
“Kita semua tahu dampak tambang Freeport di Papua. Kubangan besar, hutan habis, rakyat Papua belum sejahtera. Jangan sampai Luwu jadi korban berikutnya,” ujar Gubernur, Senin (14/4/2025).
Andi Sudirman juga mengingatkan soal potensi ketimpangan ekonomi bila tambang dikuasai oleh perusahaan dari luar daerah atau bahkan asing.
“Kalau dikelola perusahaan dari Jakarta atau luar negeri, rakyat lokal hanya akan menerima dampaknya,” imbaunya.
“Padahal arahan Presiden sudah jelas: kekayaan alam harus dikelola oleh pengusaha lokal agar manfaatnya dirasakan merata,” tambahnya.
