PGRI Mundur dari POP, Unifah: Dananya Untuk Guru/Honorer, Siswa dan Infrastruktur
Program Organisasi Penggerak (POP) yang dicanangkan Kemendikbud kehilangan legitimasi. Ini setelah beberapa organisasi yang tergabung dalam program tersebut menyatakan mundur dan tak ingin menjadi bagian dari POP.
Setelah organisasi Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) yang sebelumnya tergabung dan kemudian mundur dari POP, giliran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) juga menyatakan mundur dari POP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“PGRI melalui rapat koordinasi memutuskan untuk tidak bergabung dalam Program Organisasi Penggerak Kemendikbud,” kata Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi dalam keterangan tertulisnya.
Diungkapkan Unifah, mundurnya PGRI setelah pihaknya mendapat saran dari para pengurus PGRI di daerah. Disebutkannya, PGRI menilai dana yang dialokasikan untuk POP akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk membantu siswa, guru atau honorer, dan juga penyediaan infrastruktur.
Selain itu, PGRI melihat POP tidak dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan waktu pelaksanaan program yang sangat singkat.
Namun demikian, meski menyatakan mundur dari POP, PGRI,….. Bersambung
