Polres Palopo Monitoring 6 SPBU, Antisipasi Pelangsiran Solar Subsidi
PALOPO, SPIRITKITA — Satuan Intelkam Polres Palopo melakukan pemantauan terhadap enam Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kota Palopo, Selasa (22/07/2025), dalam rangka mengantisipasi penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar.
Kegiatan monitoring ini dipimpin langsung oleh Kasat Intelkam Polres Palopo, IPTU Suwardi, Pemeriksaan dilakukan terhadap kendaraan yang mengisi solar subsidi, khususnya yang dicurigai sebagai pelangsir atau pengumpul BBM secara ilegal.
“Monitoring ini kami lakukan sebagai langkah preventif terhadap potensi penyalahgunaan BBM bersubsidi, terutama oleh kendaraan yang digunakan untuk mengumpulkan solar secara ilegal,” ujar IPTU Suwardi.
Enam SPBU yang menjadi sasaran pengawasan yaitu:
1. SPBU Purangi, Jl. Jend. Sudirman, Kec. Wara Selatan
2. SPBU Binturu, Jl. Jend. Sudirman, Kec. Wara
3. SPBU Ahmad Razak, Jl. KH. Ahmad Razak, Kec. Wara
4. SPBU Tandipau, Jl. Tandipau, Kec. Wara Barat
5. SPBU Sawerigading, Jl. Landau
6. SPBU Salobulo, Jl. Ratulangi, Kec. Wara Utara
Hasil pengecekan sementara menunjukkan belum ditemukan indikasi pelanggaran atau kendaraan pelangsir BBM.
“Sejauh ini belum ditemukan pelanggaran, namun kami akan tetap melakukan pengawasan rutin, terutama di SPBU yang rawan terjadi penyalahgunaan,” tegas IPTU Suwardi.
Selain pemeriksaan kendaraan, personel Sat Intelkam juga memberikan imbauan langsung kepada para pengelola SPBU.
Salah satu poin utama adalah larangan melayani kendaraan yang dicurigai sebagai pelangsir solar.
“Kami sudah ingatkan agar tidak melayani kendaraan mencurigakan. Jika tetap ditemukan pelanggaran, baik kendaraan maupun pihak SPBU akan kami tindak tegas,” ujarnya.
Polres Palopo juga menyoroti penggunaan jerigen oleh masyarakat yang bekerja sebagai nelayan dan petani.
Mereka tetap diperbolehkan membeli BBM bersubsidi asalkan dilengkapi dokumen pendukung seperti surat rekomendasi dari pemerintah desa atau dinas terkait.
“Tujuannya agar distribusi BBM subsidi tetap tepat sasaran dan tidak disalahgunakan,” pungkas IPTU Suwardi.
