Presiden Kecewa, Menterinya Dinilai Tak Maksimal Hadapi Pandemi Covid-19
Presiden Kecewa, Menterinya Dinilai Tak Maksimal Hadapi Pandemi Covid-19
PRESIDEN Kecewa, Beberapa Menteri dinilai Tak Maksimal di masa Pandemi Covid-19. Padahal Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta para menteri membuat kebijakan luar biasa (extraordinary) untuk menangani krisis akibat pandemi Covid-19.
Makanya, jika para menteri membuat kebijakan biasa saja seperti kondisi normal maka Jokowi mengancam akan merombak kabinet (reshuffle).
“Saya harus ngomong apa adanya, tidak ada progres signifikan dalam penanganan krisis akibat Covid-19. Tidak ada,” kata Jokowi dalam video sidang kabinet di Istana Negara, pertengahan bulan Juni ini.
- Ketua Koni Hadiri Muskot Perbakin Palopo, AKBP Dedi Terpilih Sebagai Ketua
- Irlandia Dukung RUU Larangan Perdagangan dengan Pemukiman Ilegal Israel
- Tak Gugat Hasil PSU, FKJ: Kami Hormati Pilihan Rakyat Palopo
- Pj Wali Kota Palopo Hadiri Paripurna DPRD, Lima Ranperda Baru Diterima untuk Dibahas
- DPRD Palopo Bahas 5 Ranperda, Termasuk Perlindungan Hak Masyarakat Adat
Menurut Jokowi, merujuk pada proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dibuat beberapa lembaga internasional belum lama ini pertumbuhan ekonomi (dunia) terkontraksi 6% bisa sampai 7,6% minusnya. Bank Dunia (meproyeksikan ekonomi dunia) bisa minus 5%.”
Karena itu, Jokowi meminta para menteri memiliki sense of crisis yang sama dalam menangani kondisi tersebut. “Jangan biasa-biasa saja, jangan anggap normal,” katanya.
Selain kurangnya senses of crisis, Presiden juga mempersoalkan belanja kementerian yang belum memuaskan. “Laporannya masih biasa-biasa saja. Segera belanjakan sehingga konsumsi akan naik dan peredaran uang akan makin banyak,” katanya.
Ada beberapa sektor yang mendapat sorotan. Pertama, bidang kesehatan dengan anggaran Rp 75 triliun. Jokowi mengkritik penggunaan anggarannya baru,…….
