PT BMS Di Targetkan Akan Rampung & Tahap Produksi Di 2023
LUWU,SPIRITKITA — PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu kini dalam tahap konstruksi proses pembangunan 2 pabrik Smelter.
Manager PT BMS, Zulkarnaen mengatakan pekerjaan konstruksi ini di targetkan rampung di tahun 2023 dan akan langsung memasuki fase produksi.
Pabrik Smelter 1 progress kegiatan telah mencapai 70%, dengan harapan bisa rampung di pertengahan tahun 2023.
Untuk Pabrik Smelter 2 (Nickel Sulfate Battery) masih pematangan lahan, di mana konstruksi pondasi mulai jalankan di akhir Januari 2023 dan target rampung di akhir tahun 2023.
Di samping pembangunan pabrik smelter, saat ini pekerjaan konstruksi juga mengerjakan fasilitas penunjang lainnya.
“Yakni fly over di atas jalan trans Sulawesi dengan bentang 30 meter, untuk menghubungkan jalan pabrik dengan terminal khusus,” sebutnya, Kamis (12/01/2023).
Zulkarnaen menambahkan, PT BMS sebagai anak perusahaan Kalla Group sangat memberi apresiasi pada Pemerintah Kabupaten Luwu.
Sebab Pemkab Luwu turut memberi dukungan penuh terhadap investasi PT BMS.
Dengan terbitnya Surat Keputusan Bupati Nomor 684/XII/2022, tentang pembentukan Satuan Tugas Percepatan Investasi Kabupaten Luwu bulan Desember lalu.
Adanya Satgas yang di bentuk ini bisa menjadi garda terdepan dalam mengawal berbagai macam kendala investasi di Kabupaten Luwu.
“Dan memastikan realisasi investasi dalam bentuk kemudahan perizinan bagi pelaku usaha, khususnya Investasi dari PT. BMS,” ucapnya.
Tahap pertama ini sudah mulai jalan sejak Maret 2022 lalu dan di harapkan rampung pertengahan tahun 2023.
Menurutnya, nilai investasi tahap I untuk pembangunan 2 Smelter beserta fasilitas penunjang operasional pabrik sebesar 191 Juta USD atau sekitar Rp 2,9 Trilliun.
Ini merupakan investasi yang cukup besar di Kabupaten Luwu, setelah mulai berproduksi, kami berencana melanjutkan pembangunan pabrik tahap ke dua yang terdiri dari 4 Smelter Nickel Sulfate Battery.
Untuk di ketahui, hingga kini anak perusahaan milik mantan Wapres RI Jusuf Kalla telah berinvestasi Rp10 trilyun yang di salurkan secara bertahap.
Sejauh ini PT BMS juga telah menyerap karyawan sebanyak 740 orang dan saat memasuki tahap produksi di tahun 2023.
PT BMS di perkirakan akan menyerap tenaga kerja hingga mencapai 1000-an orang.
PT BMS ini bergerak di bidang proyek Smelter Ferro Nickel dengan kapasitas mencapai 33.000 MT.
Smelter Nickel Sulfat Battery Grade dengan kapasitas mencapai 31.400 MT dan production house dengan kapasitas 3×75 MW.
Lokasi itu terletak di PLTA Malea, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
PT BMS saat ini menggunakan teknologi Electric Furnace (EF) yang menjadi teknologi terdepan dalam industri smelter nikel di Indonesia.
Saat ini lokasi pabrik berada di Kecamatan Bua,Kab. Luwu, Sulawesi Selatan. (NT)
