Rakor dengan Kemensos RI, Bupati Luwu Minta Perhatian Khusus Penanganan Bencana

Hms.

LUWU, SPIRITKITA – Bupati Luwu, H. Patahudding, menggelar rapat koordinasi dengan perwakilan Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) terkait penanganan bencana alam yang melanda wilayah Kabupaten Luwu. Rapat ini berlangsung di ruang kerja Bupati Luwu, Rabu (16/4/2025).

Turut hadir Dika Yustira Rizqy, dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), didampingi oleh Herman, dari Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, serta Kepala Dinas Sosial Kabupaten Luwu, Hj. Hasliana.

Pertemuan ini difokuskan pada musibah angin puting beliung yang terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Luwu, yakni Desa Dadeko, Kelurahan Bonepute, Desa Salusana, Desa Batu Lappa, Desa Bululondong, dan Desa Pongsamelung.

Dalam pertemuan tersebut, Dika Yustira Rizqy menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melakukan verifikasi lapangan terhadap rumah-rumah warga yang terdampak bencana.

“Ini merupakan tanggung jawab kami dalam hal penanganan dan perlindungan sosial bagi korban bencana alam. Kami akan memastikan proses penyaluran bantuan berjalan sesuai aturan serta melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait,” ungkap Dika, yang merupakan Pekerja Sosial Ahli Muda Direktorat PSKBA Kemensos RI.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Luwu, H. Patahudding, mengungkapkan harapannya agar Kemensos RI memberikan perhatian khusus kepada Kabupaten Luwu yang rentan terhadap bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung, terutama di wilayah pedalaman yang berada di kawasan pegunungan.

“Setelah bencana puting beliung, wilayah Kecamatan Suli Barat dan Porang juga dilanda banjir. Saya menitipkan harapan kepada Kemensos RI agar memberikan perhatian khusus untuk Luwu,” ujar Bupati.

Ia juga meminta pemerintah pusat, melalui Kemensos RI, untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang cepat dan tepat sasaran bagi masyarakat terdampak.

“Mohon disikapi secara serius terkait bantuan pasca bencana yang kerap terjadi di wilayah kami,” tegasnya.

Diketahui, sedikitnya 50 rumah rusak akibat terjangan angin puting beliung di dua kecamatan, yakni Kecamatan Larompong Selatan dan Lamasi Timur. Di Larompong Selatan, 40 rumah mengalami kerusakan, tiga di antaranya rusak berat. Sedangkan di Lamasi Timur, terdapat 10 rumah terdampak.

Warga yang rumahnya rusak berat, seperti dua kepala keluarga di Desa Dadeko dan satu di Kelurahan Bonepute, terpaksa mengungsi ke rumah keluarga terdekat.

Selain puting beliung, bencana banjir juga melanda Kabupaten Luwu beberapa hari lalu. Sebanyak 800 rumah di dua kecamatan, yakni Suli dan Suli Barat, terendam banjir akibat hujan deras dan pasangnya air laut.

Total ada 6 desa dan 3 kelurahan yang terdampak dalam peristiwa yang terjadi pada Minggu (13/4/2025) pukul 21.15 WITA.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu menyebut banjir terjadi karena tingginya intensitas hujan di wilayah hulu dan hilir yang bersamaan dengan pasang air laut.

Dapatkan Update Berita Pilihan Menarik
di Fanspage dan Whatsapp Anda
Spiritkita
Nurema
Nurema
Nurema
Pasangiklan