Rakor Pemkot Palopo Sikapi Perkembangan Pandemi Covid-19
Rakor Pemkot Palopo Sikapi Perkembangan Pandemi Covid-19

Pemerintah Kota Palopo menggelar Rapat Koordinasi dalam rangka menyikapi dinamika perkembangan sosial dan ekonomi di Kota Palopo di masa pandemi Covid-19. Rakor ini dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Walikota Palopo, Selasa 2 Juni 2020.
Walikota Palopo Drs HM Judas Amir menyampaikan pada rakor Pemkot sikapi perkembangan di masa pandemi ini diminta pendapat peserta rapat seperti apa keputusan dari berbagai stakeholder yang bisa di jadikan pedoman bersama dalam menangani kondisi menghadapi new normal covid-19.
Info Palopo
- Pemkot Palopo Tinjau Tiga Titik Penyebab Banjir di Mawa, Siapkan Langkah Normalisasi Sungai
- Pj Wali Kota Palopo Hadiri Manasik Haji, Ingatkan Jemaah Jaga Kesehatan dan Lisan
- Tim Resmob Polres Palopo Tangkap Polisi Gadungan, Kasus Penipuan Puluhan Juta
- Pj Wali Kota Palopo Tinjau Langsung Lokasi Longsor di Latuppa, Akses Jalan Kembali Normal
- Pj Wali Kota Palopo Terima Kunjungan Kepala BPK Sulsel
“Marilah kita bersama-sama membahas seputar penanganan Covid-19 ini dalam menuju New Normal di Palopo. Saya tak mau keliru mengambil keputusan. Harus kita pikirkan bahwa masalah kesehatan (coronavirus) ternyata berdampak luas kepada masalah lain. Misalnya ekonomi, pendidikan, agama dan sebagainya,” jelas Walikota.
Ditambahkan, meskipun Kota Palopo telah berada pada zona hijau tapi hal tersebut bukan jaminan bahwa kedepan akan tetap berada pada Zona Hijau.
Terkait masukan atau saran yang disampaikan peserta rapat koordinasi mengenai persoalan pembukaan rumah ibadah, Walikota menyampaikan kepada seluruh pengurus Mesjid menjadi wajib untuk menganalisa kondisi lingkungannya masing-masing apakah sudah bisa dilaksanakan shalat berjamaah di mesjid masing-masing.
“Contohnya kita lihat jamaah kita seperti yang sering datang beribadah apakah tidak ada yang terkena gejala,”” ungkapnya.
Walikota berharap pengurus masjid dengan para jamaah supaya betul-betul mengikuti protokol kesehatan. Dan sekaligus membuat kesepakatan apakah sudah bisa dilaksanakan shalat berjamaah di masjid tersebut. Segera mungkin agar seluruh pengurus mesjid dan gereja di undang untuk menyampaikan pendapat apa yang menjadi patokan menteri agama bisa di implementasikan secara baik menurut kondisi.
“Bahwa mereka harus tau dalam lingkungannya sekitar mesjid itu seperti apa. Jadi mereka sendiri yang akan melihat kondisinya”.
Namun terkhusus pula untuk sekolah SD, SMP, SMA, SMK, semuanya harus dengan skenario perencanaan bagaimana nantinya jika sudah dibuka, bagaimana protokol kesehatannya.
Info Update
- Bupati Luwu Lepas Rombongan Kafilah untuk Ikuti STQH XXIII Tingkat Provinsi Sulsel
- Pemkot Palopo Tinjau Tiga Titik Penyebab Banjir di Mawa, Siapkan Langkah Normalisasi Sungai
- Pj Wali Kota Palopo Hadiri Manasik Haji, Ingatkan Jemaah Jaga Kesehatan dan Lisan
- Bupati Luwu Serahkan 40 SK Penjabat Kades
- Akun Instagram Ridwan Kamil Diretas, Pelaku Tinggalkan Pesan Provokatif
“Kita akan tangguhkan jika ada pihak sekolah masih menurut pandangan belum bisa melakukan hal tersebut. Sehingga nanti jelas bisa di pertanggungjawabkan secara kesehatan duniawi, yang insyaallah anak-anak masuk sekolah di jamin kesehatannya,” kata Walikota.
Namun, Walikota mengingatkan semua persoalan yang telah di bahas tergantung protokol kesehatan bagaimana nantinya. Walikota meminta kepada pihak Dinas kesehatan agar bisa menempelkan selembar kertas terkait protokol kesehatan bagaimana kepada masing-masing rumah.
“Pemerintah tetap meminta warga masyarakat agar tidak melakukan perkumpulan,” ungkap Walikota.(red)
