Proyek Rehabilitasi Istana Kedatuan Luwu Rp1,8 M Disorot, Diduga Tak Sesuai Spesifikasi
PALOPO, SPIRITKITA – Proyek rehabilitasi Cagar Budaya Istana Kedatuan Luwu di Kota Palopo yang menelan anggaran Rp1,8 miliar tahun 2024 diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
Proyek ini dikerjakan oleh CV. Keramik Jaya dengan CV. Cipta Persada Consultant sebagai konsultan pengawas.
Sesuai kontrak, proyek ini dijadwalkan rampung dalam 60 hari kalender dan mencakup empat pekerjaan utama, yakni rehabilitasi atap istana, Baruga/Pendopo, halaman Baruga, serta toilet dan ruang ganti.
Namun, hingga kini, hanya pembangunan Baruga yang dianggap selesai, sementara perbaikan atap salassa dan pagar istana yang menjadi prioritas utama belum dikerjakan.
Pemangku Adat Kedatuan Luwu, Maddika Bua Andi Syaifuddin Kaddiraja, menegaskan pekerjaan ini belum tuntas sesuai kesepakatan awal.
“Sesuai hasil rapat dengan dewan adat, kami menyimpulkan bahwa proyek ini belum selesai. Oleh karena itu, kami belum menandatangani surat serah terima pekerjaan,” ujarnya, Senin (17/2/2025).
Ia pun berharap pemerintah segera menyelesaikan proyek ini secara menyeluruh, terutama pada bagian atap salassa yang mengalami kerusakan parah.
Di sisi lain, Kadri, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek rehabilitasi Istana Kedatuan Luwu, memastikan proyek ini sudah berjalan sesuai mekanisme.
“Kami sudah berdiskusi dengan Kepala Dinas PU dan berencana mengundang Pj Wali Kota Palopo untuk membahas penyelesaian proyek ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palopo, Harianto, yang coba dikonfirmasi terkait perkembangan proyek ini, belum memberikan tanggapan.(*/hrnews)


