Kasus Dugaan Pelecehan di UNM, Rektor Karta Jayadi Bantah dan Siap Klarifikasi

Gedung Universitas Negeri Makassar (UNM).

Intinya sihh

  • Rektor UNM, Karta Jayadi, dilaporkan ke Itjen Kemendiktisaintek atas dugaan pelecehan seksual.
  • Korban mengaku menerima pesan WA bernuansa seksual dan konten pornografi sejak 2022–2024.
  • Karta membantah tuduhan, menyebut pesan ajakan ke hotel bukan bermaksud melecehkan.
  • Ia menduga laporan muncul karena dosen yang melapor kecewa dicopot dari jabatan struktural.

MAKASSAR – Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Karta Jayadi, dilaporkan ke Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Itjen Kemendiktisaintek) atas dugaan pelecehan seksual terhadap seorang dosen perempuan di kampusnya.

Dalam laporan tersebut, sang Rektor disebut kerap mengirim pesan bernuansa seksual melalui aplikasi WhatsApp (WA), bahkan disertai konten pornografi sejak tahun 2022 hingga 2024, saat dirinya masih menjabat Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UNM.

“Saya sudah melaporkan pimpinan saya ke Itjen Kemendiktisaintek. Saya baru melapor karena tidak tahan lagi memendam trauma beberapa tahun terakhir ini,” ujar dosen yang identitasnya dirahasiakan, Jumat (22/8/2025).

Menanggapi laporan tersebut, Karta membantah tuduhan yang diarahkan kepadanya. Ia menilai tuduhan itu menyerang pribadinya sekaligus mencemarkan institusi UNM.

Karta tidak menampik pernah mengirim pesan ajakan ke hotel yang dipersoalkan. Namun, ia menegaskan konteks ajakan tersebut tidak bermaksud melecehkan.

“Ajakan ke hotel yang dimaksud adalah lokasi kegiatan kampus sekaligus memiliki fasilitas kafe yang bisa digunakan untuk menunggu,” ungkapnya.

“Itu hanya saran karena kebetulan ada kegiatan kampus di hotel tersebut dan di kafenya bisa digunakan untuk nongkrong dan diskusi,” katanya.

Lebih jauh, Karta menduga laporan yang dilayangkan dosen itu dipicu kekecewaan setelah jabatannya di UNM dicopot.

“Dugaan saya, laporan ini muncul karena yang bersangkutan kecewa setelah saya mengganti jabatannya. Padahal komunikasi kami selama ini biasa saja, tidak pernah ada hal-hal yang keluar dari konteks pekerjaan kampus,” ujar Karta.

Meski demikian, Karta menyatakan siap menghadapi proses pemeriksaan oleh Itjen Kemendiktisaintek.

Dapatkan Update Berita Pilihan Menarik
di Fanspage dan Tiktok Anda
Spiritkita
Andika
Redaksi
Tim Spiritkita
Pemkot Palopo

Banner